Fakta di Balik Peringatan Hari Pers Nasional 9 Februari
Fakta di Balik Peringatan Hari Pers Nasional 9 Februari. ????Hari Pers Nasional (HPN) yang diperingati setiap 9 Februari memiliki sejarah panjang dalam perjalanan pers di Indonesia. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
![Fakta di Balik Peringatan Hari Pers Nasional 9 Februari](https://beritajatim.com/wp-content/uploads/2025/02/pers-yuli.jpg)
Surabaya Hari Pers Nasional (HPN) yang diperingati setiap 9 Februari memiliki sejarah panjang dalam perjalanan pers di Indonesia. Perayaan ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga menjadi momentum refleksi bagi dunia jurnalistik di Tanah Air. Berikut beberapa fakta menarik di balik peringatan Hari Pers Nasional.
Memahami Kaitan Hari Pers Nasional dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)
1. Tokoh Perintis Pers Nasional
Raden Mas Djokomono Tirto Adhi Soerjo (1880-1918), seorang tokoh pers asal Blora, dijuluki Bapak Pers Nasional karena jasanya dalam merintis jurnalistik modern di Indonesia. Beliau mendirikan Medan Prijaji pada 1907, surat kabar pertama yang dikelola oleh pribumi dan memperjuangkan kepentingan rakyat. Perjuangannya melalui tulisan dianggap sebagai salah satu tonggak kebangkitan nasional.
2. Lahirnya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) didirikan pada 9 Februari 1946 di Surakarta, seiring dengan kesadaran akan pentingnya organisasi yang menaungi para wartawan di Indonesia. PWI menjadi organisasi pers pertama di Indonesia dan memiliki peran besar dalam membangun kebebasan pers serta profesionalisme jurnalis.
3. Hari Pers Nasional Ditetapkan pada Kongres PWI ke-28
Gagasan peringatan Hari Pers Nasional pertama kali muncul dalam Kongres PWI ke-28 tahun 1978. Ide ini bertujuan untuk mengenang peran pers dalam perjuangan kemerdekaan dan kontribusinya dalam pembangunan bangsa.
4. Diresmikan di Era Orde Baru
Hari Pers Nasional akhirnya resmi ditetapkan pada 9 Februari 1985 melalui Keputusan Presiden RI Nomor 5 Tahun 1985 oleh Presiden Soeharto. Tanggal ini dipilih sebagai bentuk penghormatan terhadap hari berdirinya PWI. Sejak saat itu, HPN dirayakan setiap tahun dengan berbagai kegiatan yang melibatkan insan pers di seluruh Indonesia.
Hari Pers Nasional bukan hanya menjadi peringatan, tetapi juga diharapkan dapat menjadi refleksi terhadap kebebasan pers di Indonesia. Terlebih pers memiliki peran vital sebagai pilar demokrasi, pengawal transparansi, serta penyampai informasi yang akurat dan objektif.
Setiap tahunnya, HPN dirayakan dengan berbagai kegiatan seperti seminar jurnalistik, penghargaan bagi jurnalis berprestasi, serta diskusi mengenai tantangan dan masa depan pers di Indonesia.
Momen ini juga menjadi kesempatan bagi insan pers untuk meneguhkan komitmennya dalam menghadirkan berita yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.
Sejarah panjang yang melatarbelakanginya menunjukkan betapa besar peran pers dalam perjuangan dan pembangunan bangsa. Dengan kebebasan pers yang terus berkembang, diharapkan insan pers tetap menjaga profesionalisme dan integritas dalam menyampaikan informasi kepada publik. [fyi/aje]