Arab Saudi Sarankan Warga Israel Pindah ke Alaska
Arab Saudi menanggapi usulan Netanyahu dengan sarkasme tajam. Anggota Dewan Syura Arab Saudi menyebut warga Israel bisa pindah Alaska.
![Arab Saudi Sarankan Warga Israel Pindah ke Alaska](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Donald-Trump-dan-Perdana-Menteri-Israel-Benjamin-Netanyahuewrf.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Salah satu anggota Dewan Syura yang berpengaruh, , mengejek pernyataan Perdana Menteri , yang mengusulkan pendirian negara di tanah .
Usulan Netanyahu tersebut muncul di tengah ketegangan hubungan antara Saudi dan , terutama terkait isu .
Yousef bin Trad Al-Saadoun menanggapi usulan Netanyahu dengan menyarankan agar Presiden AS, Donald Trump, memindahkan warga ke Alaska atau Greenland.
Menurutnya, keputusan itu mencerminkan pendekatan yang gegabah dan tidak mempertimbangkan saran dari para ahli.
“Zionis dan sekutu mereka akan gagal memanipulasi kepemimpinan Saudi melalui tekanan media dan manuver politik,” ungkap Al-Saadoun, seperti dilansir oleh Middle East Eye.
Al-Saadoun juga mengkritik kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang dianggapnya berupaya melakukan pendudukan ilegal dan pembersihan etnis.
Ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.
“Siapa pun yang mengikuti jejak kemunculan dan kelanjutan jelas menyadari bahwa rencana ini dirumuskan oleh entitas Zionis dan disetujui oleh sekutu mereka,” tegasnya.
Sebelumnya, Netanyahu menyatakan bahwa memiliki banyak tanah untuk didirikan negara .
Namun, Riyadh menegaskan bahwa mereka hanya akan menormalisasi hubungan dengan jika ada jalan yang jelas menuju negara .
Mesir dan Yordania juga mengecam pernyataan Netanyahu, dengan Mesir menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Saudi.
Baca juga:
Situasi di Gaza
Dalam perkembangan lain, diskusi mengenai nasib warga di Gaza semakin mendesak setelah Trump mengusulkan untuk mengambil alih Jalur Gaza.
Negara-negara Arab secara terbuka mengutuk komentar tersebut, terutama saat gencatan senjata sedang berlangsung.
Di sisi lain, Hamas telah membebaskan tiga sandera pada 8 Desember 2023, sementara juga membebaskan puluhan warga .
Kondisi para sandera yang lemah menjadi sorotan, dengan Perdana Menteri , , menyatakan bahwa pemandangan tersebut sangat mengejutkan.
“Gambar para sandera mengingatkan pada penyintas kamp konsentrasi Nazi selama Holocaust,” ungkap Forum Keluarga Sandera, menekankan pentingnya upaya untuk membebaskan semua sandera.
Ketegangan antara dan terkait isu semakin meningkat, dengan pernyataan-pernyataan yang saling mengejek dari kedua belah pihak.
Sementara itu, situasi di Gaza terus berkembang, dengan pembebasan sandera dan reaksi internasional yang semakin kompleks. (*)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).