Surabaya (ANTARA) - Fakultas Industri Kreatif (FIK) Universitas
Surabaya (Ubaya) memamerkan koleksi busana rancangan alumni
melalui acara Graduation Show FIK Ubaya 2024 bertema
Meliorism di Tunjungan Plaza Surabaya, Sabtu.Ketua
panitia Graduation Show FIK Ubaya 2024, Meizarda Bunga
Cantika mengatakan acara tersebut digelar dengan konsep
internasional dan berbeda dari tahun sebelumnya."Tahun ini
spesial, karena untuk pertama kalinya, kami mengadaptasi konsep
seperti
stage internasional. Konsepnya minimalis dan
stage berwarna putih. Harapannya, fokus sorotan hanya
pada koleksi busana tanpa distraksi lain," ungkap alumni SMA
Trimurti Surabaya itu.
Baca juga:
Graduation
Show kali ini berjumlah 26 desainer tugas akhir dengan lima
look per desainer. Selain itu, ada pula karya dari 30
Desainer Draping Project, dan 29 Desainer
Local Content
Design Project. Sehingga, total ada 250
look baju
dengan empat subtema, yaitu Planet Keeper, Community Couture,
Technochic, dan Beautiful Serenity.“Graduation Show kali ini
ingin memberikan kesan percaya diri pada perubahan dunia, sesuai
konsep
meliorisme atau
The World Will be
Better,” kata Bunga.Salah satu alumni, Melinda Pranata
memamerkan karyanya bertajuk “Pixel Perfect” yang terinspirasi
dari rasa cemas yang dirasakan oleh pengguna kencan
online.Selain itu, ada koleksi busana berkonsep
Aesthete karya Anastacia Aimee Asali yang
terinspirasi dari lukisan
The Woman with a Parasol karya
Claude Monet.Melinda Pranata, yang kerap disapa Melinda
menjelaskan koleksi “Pixel Perfect” termasuk dalam subtema
Technochic, yaitu gabungan dunia maya dan dunia nyata.“Di koleksi
ini, aku lebih menekankan penggunaan warna hitam. Selain itu, aku
tambahkan aksesoris seperti masker untuk menggambarkan rasa cemas
dan takut yang dirasakan oleh pelaku kencan
online,”
katanya.Ia mengaku membutuhkan satu tahun untuk riset dan
produksi koleksinya.Sementara itu, untuk koleksi “Aesthete”,
Aimee menyebut terinspirasi dari lukisan “The Woman with a
Parasol” karya Claude Monet. Berkat rasa kagum pada gaya lukis
karya tersebut, ia menciptakan desain busana seperti sedang
melukis.
Baca juga: Baca juga:
“Aku pakai
teknik yang sama dengan Claude Monet saat melukis, yaitu teknik
en plein eir yang artinya melukis pada ruang
terbuka untuk menangkap momen sekejap mata,” ujarnya.Selain itu,
ia memilih warna biru, sebab dinilai cocok dengan laki-laki dan
perempuan.“Karena konsepnya
beautiful serenity, aku
memutuskan warna biru sebagai warna dasar. Warna biru untuk
menggambarkan konsep
mindfulness, tenang, dan damai.
Terinspirasi dari lukisan itu dan sekaligus menjadi acuan di
koleksi ini,” kata Aimee.
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024