Gulkarmat: Program "gempar" perlu didukung untuk mitigasi kebakaran

Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyatakan program gerakan masyarakat ...

Gulkarmat: Program
Prinsipnya api itu tidak langsung besar

Jakarta (ANTARA) - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyatakan program gerakan masyarakat punya APAR (gempar) di Jakarta Selatan, perlu didukung untuk meminimalkan terjadinya kebakaran.

"Peran serta masyarakat itu harus dilibatkan. Prinsipnya api itu tidak langsung besar. Pada saat kecil itulah tanggungjawab masyarakat," kata Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Baca juga:

Menurut dia, program "gempar" yang digulirkan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, patut diapresiasi karena masyarakat diajak berperan dalam penanganan kebakaran.

Ia menjelaskan ketika terjadi kebakaran orang yang paling tahu dan bisa mengantisipasi untuk tidak membesar yaitu masyarakat yang ada di sekitar lokasi.

Untuk itu, dengan adanya alat pemadam api ringan (APAR) di setiap rumah atau lokasi rawan kebakaran kata Satriadi, dapat mencegah terjadinya kebakaran yang meluas sebab masyarakat dapat meminimalkan dengan APAR yang dimiliki.

Baca juga:

"Setelah adanya "gempar", angka kebakaran yang bisa dipadamkan oleh masyarakat meningkat. Ketahanan masyarakat akan bahaya kebakaran lebih baik lagi," kata Satriadi.

Satriadi menekankan bahwa kebakaran merupakan bencana yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi, namun musibah tersebut dapat diminimalkan dengan pencegahan.

Petugas saat sosialisasi kepada warga untuk menyediakan apar di rumah antisipasi kebakaran di Jakarta, Senin (13/5/2024). ANTARA/Khaerul Izan

Pencegahan yang dimaksud kata dia, yaitu dengan memastikan semua instalasi listrik di rumah sesuai standar yang berlaku, menggunakan barang elektronik yang bukan bajakan karena telah terjamin.

Selain itu, lanjut Satriadi, masyarakat juga harus sadar akan potensi yang mengintai kapan pun untuk itu perlu waspada dan meminimalkan risiko yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan kebakaran.

Baca juga:

"RT, RW harus terus memberikan sosialisasi dan bertanggung jawab terhadap wilayahnya, terutama terhadap potensi kebakaran. Itu harus dijaga. Kalau pemadam kebakaran yang datang pasti saat api sudah besar," katanya.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025