IHSG Berpotensi Menguat, Saham BBNI dan ASII Jadi Rekomendasi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan Kamis (14/11).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan Kamis (14/11), seiring antisipasi pasar terhadap data inflasi produsen Amerika Serikat untuk Oktober. Phintraco Sekuritas mencatat bahwa sentimen ini muncul di tengah ekspektasi peningkatan inflasi produsen AS yang diperkirakan naik menjadi 2,2% secara tahunan (year-on-year/yoy), dibandingkan dengan level sebelumnya yang tercatat di 1,8% yoy pada September.
Kenaikan ini menandakan adanya tekanan biaya yang lebih tinggi pada tahapan produksi, yang berpotensi memengaruhi kenaikan harga barang. Selain itu, di hari yang sama, Jerome Powell juga dijadwalkan untuk menyampaikan pidato.
Ekspetasi dari pidato tersebut adalah Powell akan memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneterkhususnya terkait pemangkasan suku bunga yang mungkin berlanjut hingga akhir tahun ini. Setelah melihat perkembangan data inflasi baik dari sisi konsumen maupun produsen.
"Oleh karena itu, perhatikan level psikologis 7.300 pada perdagangan hari ini," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Kamis (14/11).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).
Sementara itu, MNC Sekuritas menyatakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji 7,396-7,528. Namun, waspadai akan adanya pembalikan arah, dimana IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang 6,835-7,065.
MNC Sekuritas memprediksi support IHSG berada di 7.182 hingga 7.076. Sementara resisten berada di 7.354 hingga 7.449.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan rentang harga 2.490-2.530. Lalu buy on weakness pada saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan rentang harga 4.920-4.980.
Serta buy on weakness pada saham PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) dengan rentang harga 5.150-5.325. Terakhir buy on weakness saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan rentang harga 1.460-1.500.