INFOGRAFIK: Pasar Apple di Indonesia Makin Sulit
Apple wajib menambah investasi agar dapat menjual produk Iphone 16 di Indonesia.
Pemerintah melarang Apple menjual ponsel pintar teranyarnya, Iphone 16, di Indonesia. Alasannya, Apple belum memenuhi komitmen investasi Rp1,7 triliun di Indonesia. Investasi perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) tersebut masih kurang Rp220 miliar.
“Sebetulnya kekurangan investasi Apple tidak besar. Tapi untuk perusahaan sebesar itu, nilainya kacangan,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang pada 12 November lalu.
Kementerian Perindustrian memberikan tiga opsi kepada Apple agar bisa melego Iphone 16. Pertama, mendirikan pusat riset dan pengembangan (R&D) di Indonesia. Pusat riset tersebut di luar Apple Academy yang telah didirikan di empat kota.
Kedua, melibatkan perusahaan Indonesia dalam rantai pasok global produk Apple. Saat ini, baru ada satu perusahaan lokal yang terlibat dalam rantai pasok global Apple.
“Di Malaysia ada 19, di Thailand ada 24, Singapura ada 23. Di Indonesia ada berapa? Satu. namanya Geo Corporation,” kata Agus 13 November lalu
Ketiga, membangun Apple Academy tambahan hingga memenuhi nilai komitmen investasi.
Diketahui, Apple kini sedang mengajukan investasi senilai Rp158 miliar untuk membangun pabrik aksesoris di Bandung, Jawa Barat. Meski begitu, nominal tersebut masih kurang Rp62 miliar untuk memenuhi total komitmen investasi Apple di Indonesia sebesar Rp1,7 triliun.
Menurut data Statista per Maret 2024, market share atau pangsa pasar Iphone di Indonesia terbilang kecil jika dibandingkan dengan pangsa pasar Iphone di Asia Tenggara. Kamboja, Vietnam, dan Thailand berada di peringkat tiga teratas dengan pangsa pasar Iphone terbesar di Asia Tenggara.
Di urutan terbawah ada Myanmar dengan pangsa pasar Iphone 10,44%. Sementara Indonesia berada di peringkat kedua terbawah dengan 10,95%. Statista mencatat bahwa pangsa pasar Iphone klah jika dibandingkan dengan pangsa pasar gawai dengan sistem operasi android.