Komitmen Slamet Junaidi setelah Pendukungnya Tewas, Bawaslu Sesalkan Pilkada Sampang Memakan Korban
Kasus pembacokan terjadi saat kampanye Pilkada Sampang 2024 dan menewaskan saksi pasangan calon (paslon) Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz.
TRIBUNNEWS.COM - Tiga pelaku terhadap diamankan jajaran Polda Jatim pada Selasa (19/11/2024).
Korban merupakan saksi pasangan calon (paslon) Pilkada 2024 nomor urut 2, -Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh).
Korban sempat dihadang warga saat mendampingi kunjungan paslon Jimad Sakteh di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten , Jawa Timur.
Gerombolan warga tersebut melakukan yang mengakibatkan korban tewas di rumah sakit.
Diduga ada motif politik dalam kasus yang terjadi pada Minggu (17/11/2024).
Slamet Junaidi mengaku prihatin dengan kejadian yang menimpa pendukungnya.
Diketahui, merupakan Bupati periode 2019-2024.
Ia kembali maju sebagai calon Bupati 2024-2029 diusung 5 partai pendukung, yakni Partai Gelora Indonesia, NasDem, PKS, PKB dan Gerindra.
Pria berusia 52 tahun itu berjanji akan menanggung biaya sekolah anak korban hingga perguruan tinggi.
Selama ini, korban yang bekerja sebagai petugas PLN merupakan tulang punggung keluarga.
"Kami akan menanggung biaya pendidikan mereka hingga selesai kuliah, bahkan sampai mendapatkan pekerjaan yang layak," ucapnya, Selasa, dikutip dari TribunJatim.com.
Slamet Junaidi berkomitmen mengawal kasus ini hingga keluarga korban mendapat keadilan.
Baca juga:
“Kita semua berharap agar aparat penegak hukum dapat bekerja dengan profesional dan memastikan pelaku yang bersalah dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua , Rahmat Bagja menyayangkan adanya kasus di tengah berlangsungnya Pilkada 2024.