Berobat Gratis di Sumenep Cukup Tunjukkan KTP

Sumenep (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep memberikan layanan kesehatan gratis pada warganya. Hanya dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) Sumenep, maka warga sudah bisa berobat gratis baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit Daerah (RSUD) setempat.

Direktur RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati mengatakan,.sejak program layanan kesehatan gratis diterapkan, jumlah kunjungan pasien ke RSUD meningkat drastis.

“Setiap hari, sekitar 99 persen warga yang datang berobat memanfaatkan layanan gratis. Jadi mereka tidak perlu khawatir soal biaya, karena sudah ditanggung pemerintah daerah. Pengobatan pun bisa dilakukan lebih cepat, sehingga penyakit bisa ditangani lebih awal,” katanya, Rabu (20/11/2024).

Ia menjelaskan, layanan kesehatan gratis yang diberikan di RSUD mencakup berbagai jenis penyakit, mulai dari yang ringan hingga yang membutuhkan perawatan intensif. “Cukup dengan KTP Sumenep, sudah bisa berobat gratis,” tandasnya.

Hal senada disampaikan Kepala Puskesmas Pamolokan Kecamatan Kota Sumenep, drg Novia Sri Wahyuni. Di Puskesmas tempatnya bertugas, pasien yang mempunyai KTP Sumenep, tidak dikenakan biaya apapun.

“Kami memastikan 99 persen masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan tanpa ada pungutan biaya sepeser pun,” ujarnya.

Layanan kesehatan gratis di Puskesmas dan RSUD ini dicanangkan sejak 2022, tepatnya pada peringatan Hari Jadi ke-753 Kabupaten Sumenep, sejak masa pemerintahan Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo.

“Semoga layanan kesehatan gratis ini bisa membantu warga yang berobat ke Puskesmas dan RSUD. Kami berharap nantinya akan terus ada peningkatan kualitas layanan kesehatan serta jangkauannya,” ujar Ach, Fauzi yang saat ini tengah menjalani cuti karena mencalonkan diri kembali menjadi Bupati Sumenep pada Pilkada 2024.

Berdasarkan data di Dinas Kesehatan P2KB Sumenep, hingga November 2024, jumlah pengguna layanan kesehatan gratis baik melalui program Universal Health Coverage (UHC) maupun melalui Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) mencapai 1.129.015 orang.

“Jumlah itu mencakup semua kalangan. Tidak hanya warga miskin. Dan angka itu akan terus bertambah, mengingat sudah cukup banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya,” kata Kepala Dinkes P2KB Sumenep, Elya Fardasah.