Kado Pahit Persebaya untuk Dhion Prasetya
Kado Pahit Persebaya untuk Dhion Prasetya. ????Dengan kekalahan di kandang sendiri sebenarnya Persebaya membuang kesempatan untuk menyamai poin Persib Bandung. Di luar dugaan, Persib juga tumbang dengan skor 0-2 dari Dewa United di kandang sendiri. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Dhion Prasetya menatap tak percaya layar ponselnya. Setelah 73 menit pertandingan berjalan, akhirnya Junior Brandão, pemain Malut United, berhasil membobol gawang Persebaya yang dikawal Andika Ramadhani di hadapan 5.200 penonton yang memenuhi Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (17/1/2025).
Binder Singh, pandit dan komentator sepak bola, menyebut gol Malut United hanya menunggu waktu. Namun Dhion tak habis pikir dengan cara Persebaya kebobolan. “Kok isok kebobolan model ngono,” katanya sembari mengumpat.
Pemain bertahan Persebaya tidak bergerak aktif untuk mengawal Adriano Castanheira dan Junior Brandão yang saling mengoper sembari memasuki kotak penalti. Junior sebenarnya berhasil dihalangi Dime Dimov, bek asal Makedonia Utara. Bola tendangannya meleset mengarah ke Ardi Idrus.
Namun Ardi Idrus tak sigap. Bola mengenai kakinya dan memantul kembali ke arah Junior yang langsung menghantamkannya ke gawang Andika.
Sembilan menit kemudian, Ardi Idrus kembali melakukan kesalahan fatal. Maksud hati membayangi pergerakan Yakob Sayuri. Namun bola tendangan Yakob justru mengenai kakinya dan masuk ke gawang sendiri.
“Jasik, kebobolan model opo maneh iki. Apes tenan Ardi Idrus iki,” pikir Dhion.
Pemain bernomor punggung 3 ini sebenarnya tak jelek. Namun kesialan bisa datang kapan saja pada pemain bintang sekali pun di lapangan sepak bola. Bahkan bek timnas Inggris sekelas Jamie Carragher boleh dibilang pemain paling sial karena sepanjang karirnya tujuh kali membobol gawang klubnya sendiri, Liverpool.
Kekalahan 0-2 dari Malut United di pekan 19 Liga 1 Musim 2024-25 adalah kekalahan perdana Persebaya di kandang sendiri musim ini. Namun bagi Dhion yang menyaksikan pertandingan dari layar ponsel saat jam pulang kantor, kekalahan ini menyisakan kekecewaan berlipat karena terjadi tepat pada hari lahirnya yang ke-40.
Dhion adalah seorang anggota Bonek Writers Forum yang juga dikenal dengan analisis taktiknya melalui akun Statsrawon di platform media sosial X. Dia juga terbiasa membuat semacam match programme digital dan membagikannya gratis di Facebook setiap kali Persebaya hendak bertanding.
Hari itu dia memasang judul ‘Tenaga Tumbas’ di match programme digitalnya. Dia optimistis Persebaya akan mengakhiri tren dua kali kekalahan dalam pertandingan sebelumnya. Apalagi jarang-jarang hari lahirnya bertepatan dengan hari pertandingan Persebaya. Siapa tahu hoki. Tapi sekalinya bertepatan, kekecewaan yang didapatkan.
“Yeee gak menang. Kalau menang kan isok mbok klaim iku dadi kado ultahmu,” kata Yeni, istrinya, meledek, via pesan WhatsApp.
Namun sang istri buru-buru berpesan agar Dhion menjaga suasana hati saat pulang ke rumah. Yeni tahu betul bagaimana hasil buruk Persebaya bisa mengacaukan mood sang suami. Dan ia tak ingin rencana makan malam di salah satu kedai pizza di Jalan Nias buyar hanya karena Persebaya kalah.
Untunglah, kali ini kekalahan Persebaya tidak terlalu mempengaruhi suasana hati Dhion. Dia menyadari ucapan Binder Singh benar. “Persebaya kalah segalanya. Bermain di kandang sendiri seperti kehilangan taji. Tim yang seharusnya sejak awal menekan lawan, malah sebaliknya. Ditekan tamunya,” katanya.
Absennya Francisco Rivera cukup berpengaruh. Tanpa pengatur serangan, taktik pelatih Paul Munster jalan di tempat. Sementara itu pemain belakang kurang memberikan tekanan terhadap pemain Malut, sehingga bebas berkali-kali melepaskan tembakan kanon jarak jauh yang membuat Andika Ramadhani jatuh bangun menepisnya.
Persebaya sebenarnya bukannya tak punya peluang mencetak gol. Kesempatan mencetak gol lebih dulu pada menit ke-3 melalui titik putih penalti gagal dimanfaatkan Bruno Moreira. Penjaga gawang Malut United Dida sudah bergerak ke arah yang salah. Namun bola menghantam tiang kiri gawangnya.
Tak ada yang percaya Bruno digagalkan tiang gawang. Sebelumnya, dari tiga kali kesempatan dalam tiga pertandingan, tak ada satu pun penjaga gawang bisa mengantisipasi bola tendangan penalti pemain asal Brasil tersebut.
Menit 71, giliran bola sundulan Flavio Silva mengenai mistar gawang sisi utara. Namun itu saja. Selebihnya, peluang-peluang berbahaya menjadi milik Malut. Bahkan pada babak pertama, dua kali bola tendangan Sony Norde dan Ahmad Wadil mengenai tiang dan mistar gawang Persebaya.
Dengan kekalahan di kandang sendiri sebenarnya Persebaya membuang kesempatan untuk menyamai poin Persib Bandung. Di luar dugaan, Persib juga tumbang dengan skor 0-2 dari Dewa United di kandang sendiri.
Kini bukannya bisa menyusul Persib, posisi kedua klasemen yang diduduki Persebaya malah semakin terancam, jika Persija berhasil mengalahkan Persita di kandang sendiri, Minggu (19/1/2025).
Kekalahan dari Malut United semakin membuat Dhion semakin tak yakin Persebaya akan mengakhiri puasa gelar sejak 2004. “Mental juaranya tidak terlihat,” katanya.
Namun Dhion meminta seluruh anggota tim Persebaya dan Bonek tetap tenang. “Jangan panik dengan menyalahkan pemain/pelatih. Kembali ke jalan yang benar, yakni jalan kestabilan dan kemenangan,” katanya.
Selamat ulang tahun, Dhion. [wir]