Fondasi Jembatan Cipager Tergerus Banjir Cirebon, Ini Langkah Pemprov Jabar

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Banjir menerjang delapan desa di lima kecamatan di Kabupaten Cirebon pada Jumat (17/1/2025) malam. Tak hanya merendam permukiman, banjir dengan arus deras itu juga membuat fondasi Jembatan Cipager di...

Fondasi Jembatan Cipager Tergerus Banjir Cirebon, Ini Langkah Pemprov Jabar

Fondasi Jembatan Cipager di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, terkikis akibat banjir bandang yang terjadi pada Jumat (17/1/2025) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Banjir menerjang delapan desa di lima kecamatan di Kabupaten Cirebon pada Jumat (17/1/2025) malam. Tak hanya merendam permukiman, banjir dengan arus deras itu juga membuat di Kecamatan Sumber menjadi tergerus.

Kondisi jembatan penghubung Cirebon – Majalengka itupun menimbulkan kekhawatiran warga. Dari rekaman video yang viral di media sosial, kondisi fondasi jembatan terlihat sudah terkikis akibat arus deras Sungai Cipager dan dikhawatirkan membuat jembatan terancam ambruk.

Petugas Satlantas Polresta Cirebon bersama Dishub Kabupaten Cirebon pun  mengambil langkah antisipasi dengan mengalihkan arus lalu lintas pada Sabtu (18/1/2025). Hal itu khusus untuk kendaraan berat untuk mengurangi tekanan pada struktur jembatan tersebut.

Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat juga bergerak cepat menangani kondisi tersebut. Sebagai angkah awal, saat ini telah dilakukan penutupan sementara jembatan kecil yang biasa digunakan kendaraan roda dua demi keamanan.

“Kami tutup sementara jembatan kecil untuk kendaraan roda dua. Sedangkan untuk jembatan besar, setelah dilakukan penilaian, fondasi dasar (abutment) dan tanah di sekitarnya masih dalam kondisi kuat,” ujar Kepala DBMPR Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, dalam siaran persnya, Ahad (19/1/2025).

Sebagai bagian dari penanganan darurat, DBMPR Jawa Barat juga segera melakukan pemasangan bronjong di sekitar fondasi. Hal itu untuk memperkuat struktur serta mengurangi risiko erosi yang diakibatkan oleh aliran sungai.

“Kami pastikan pemasangan bronjong berjalan cepat untuk menjaga stabilitas fondasi jembatan dan mencegah kerusakan lebih lanjut,” kata Bambang.

Bambang menjelaskan, pihaknya melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan VI DBMPR Jawa Barat, juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengatur lalu lintas di sekitar lokasi.

“Kami bekerja sama dengan pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) Cirebon untuk memastikan pengaturan dan pembatasan kendaraan sementara berjalan lancar,” katanya.

Banjir bandang yang melanda Sungai Cipager tidak hanya merusak fondasi Jembatan Cipager, tetapi juga menyebabkan pemukiman di sekitar sungai terendam air. Jembatan Cipager selama ini memiliki peran strategis sebagai penghubung utama antara Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Majalengka.

DBMPR Jawa Barat memastikan bahwa penanganan darurat itu akan diikuti dengan evaluasi lebih lanjut untuk menjamin keamanan dan fungsi jembatan dalam jangka panjang. Pemprov Jawa Barat berkomitmen untuk menangani infrastruktur yang terdampak bencana secara cepat dan efektif demi keamanan serta kenyamanan masyarakat.