Kapal Pencari Ikan Asal Lamongan Terbakar di Perairan Masalembu Sumenep

Kapal Pencari Ikan Asal Lamongan Terbakar di Perairan Masalembu Sumenep. ????Kapal pencari ikan asal Lamongan, KM Agung Barokah 02 terbakar di Perairan Masalembu Kabupaten Sumenep. Kapal itu sedianya menuju Pelabuhan Brondong, Lamongan. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Kapal Pencari Ikan Asal Lamongan Terbakar di Perairan Masalembu Sumenep

Sumenep (beritajatim.com) – Kapal pencari ikan asal Lamongan, KM Agung Barokah 02 terbakar di Perairan Masalembu Kabupaten Sumenep. Kapal itu sedianya menuju Pelabuhan Brondong, Kabupaten Lamongan.

“Kapal itu mengangkut 19 ABK termasuk nahkoda. Semuanya merupakan warga Lamongan. Alhamdulillah semuanya selamat,” kata Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, Senin (10/2/2025).

Musibah itu berawal ketika kapal berangkat dari sebelah timur Pulau Karamian menuju Lamongan. Sekitar dua jam perjalanan laut, terjadi korsleting kabel, hingga terjadi percikan api.

“Percikan api itu mengenai BBM kapal, sehingga langsung terjadi kobaran api,’ ungkapnya.

Sebagian ABK dan nahkoda kapal berusaha keras memadamkan api. Sedangkan sebagian ABK lainnya membuat rakit. Namun kondisi angin kencang menyebabkan api sulit dipadamkan.

“Karena api makin membesar, nahkoda kapal memerintahkan semua ABK untuk meninggalkan kapal dan melompat ke rakit yang telah dibuat,” terang Widiarti.

Setelah hampir 12 jam terombang-ambing di laut menggunakan rakit, para ABK ini bertemu dengan nelayan lokal bernama Zakak yang berlayar menggunakan perahu kayu.

“Para ABK itu dievakuasi ke perahu milik Zakak, warga Desa Masalima Pulau Masalembu, kemudian dibawa ke Masalima. Saat ini seluruh ABK ditampung di kantor UPP Kls III Masalembu dan rencana akan ikut jadwal kapal penumpang reguler,” papar Widiarti.

Sedangkan Kapal Agung Barokah 02 yang terbakar tidak bisa diselamatkan dan bangkai kapal pun tenggelam di Perairan Masalembu.

“Kerugian diperkirakan mencapai Rp1 miliar berupa kapal yang terbakar, serta beberapa muatan ikan dan cumi-cumi,” ungkapnya. [tem/beq]