Kemensos kirim logistik dan Tagana untuk korban longsor Mamuju
Kementerian Sosial (Kemensos) mengirimkan logistik dan tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk korban longsor di ...
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) mengirimkan logistik dan tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk korban longsor di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
“Begitu kami menerima laporan bencana, tim Tagana langsung dikerahkan ke lokasi. Mereka bekerja bahu-membahu dengan Dinas Sosial setempat untuk mengevakuasi korban, membersihkan material longsor, dan mendistribusikan bantuan darurat,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Diketahui, hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Mamuju pada Minggu malam (26/1), menyebabkan terjadinya tanah longsor di Dusun Tamasapi, Kelurahan Mamunyu. Longsor yang terjadi sekitar pukul 23.15 WITA tersebut mengakibatkan dua rumah tertimbun material, menewaskan empat orang dan melukai empat lainnya.
“Kami memastikan masyarakat tidak hanya menerima bantuan material, tetapi juga pendampingan emosional untuk mengurangi dampak psikologis dari tragedi ini,” ujar Gus Ipul.
Ia juga menegaskan bahwa Kemensos tidak hanya hadir dalam situasi darurat, tetapi juga akan terus mendampingi masyarakat hingga proses pemulihan selesai.
"Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk memastikan masyarakat terdampak mendapatkan bantuan hingga kondisi mereka pulih. Komitmen kami adalah memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka tetap terjaga," tuturnya.
Kemensos telah mengirimkan bantuan logistik berupa makanan siap saji, tenda darurat, selimut, tikar, serta kebutuhan dasar lainnya untuk masyarakat terdampak. Selain itu, layanan dukungan psikososial juga diberikan kepada para korban, khususnya anak-anak dan keluarga yang mengalami trauma akibat bencana.
Gus Ipul mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem yang masih berlangsung.
Setelah dilakukan pendataan, korban meninggal dunia yang teridentifikasi yakni Nurlela (24 tahun), Nasril (40 tahun), Aisyah (4 tahun), dan Salsabila (balita). Sementara itu, korban luka-luka, yaitu Syahrul (50 tahun), Irawati (40 tahun), Fahri (30 tahun), dan Ajeng (13 tahun), telah mendapatkan penanganan medis di RS Bhayangkara dan RSUD Mamuju.
Jenazah korban meninggal berhasil ditemukan setelah upaya pencarian intensif oleh tim gabungan yang terdiri dari Dinas Sosial, Tagana Sulawesi Barat, dan relawan.
Pemerintah Daerah Sulawesi Barat telah menurunkan alat berat untuk membuka akses yang tertutup material longsor, namun proses pembersihan masih berlangsung.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025