Kualitas Udara Jakarta Masuk Zona Tidak Sehat Meski Diguyur Hujan
Hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir tidak membuat kualitas udara Jakarta keluar dari zona tidak sehat pada Selasa (21/1) pagi.
Hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir tidak membuat kualitas udara Jakarta keluar dari zona tidak sehat pada Selasa (21/1) pagi. Berdasarkan data yang dihimpun situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 09.45 WIB, kualitas udara Jakarta berada pada level 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
Dengan catatan tersebut, Jakarta menempati peringkat ketiga kota dengan kualitas udara terburk di Indonesia pada pagi ini. Sedangkan kota dengan kualitas udara terburuk ditempati oleh Kota Tangerang, Banten dengan indeks AQI poin sebesar 144 atau masuk kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
Berikut ini lima kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia, pada Selasa (21/1) :
1. Kota Tangerang, Banten dengan AQI poin 144 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
2. Tangerang Selatan, Banten dengan AQI poin 126 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
3. Jakarta, dengan AQI poin 124 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
4. Depok, Jawa Barat dengan AQI 121 poin atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
5. Badung, Bali dengan AQI poin 69 atau berada pada kategori sedang.
Kota dengan kualitas udara paling buruk di dunia pagi ini ditempati oleh Sarajevo di Bosnia Herzegovina dengan AQI poin 488 atau masuk kategori berbahaya.
Adapun kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia ditempati oleh Palangkaraya, Kalimantan Tengah dengan Indeks AQI poin sebesar 11 atau masuk kategori baik. Sedangkan didunia ditempati oleh Moskow di Rusia dengan Indeks AQI poin sebesar 6.
Indeks AQI menunjukkan konsentrasi polutan udara yang menunjukkan kategori kualitas udara. Kategori baik memiliki rentang PM 2,5 sebesar 0-50, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika.
Kategori sedang dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100, yakni kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika .
Kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif berada pada rentang PM 2,5 101-150, yakni kualitas udara tidak sehat bagi kelompok sensitif dan bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Kategori tidak sehat dengan rentang PM 2,5 di angka 151-200, yaitu kualitas udara di wilayah tersebut tidak sehat bagi manusia untuk beraktivitas di luar.
Kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udara di wilayah tersebut dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
Kategori berbahaya dengan rentang PM 2,5 sebesar 300-500 atau secara umum kualitas udara dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi manusia