Layanan tunawisma Australia laporkan lonjakan permintaan bantuan

Layanan tunawisma Australia melaporkan lonjakan besar dalam permintaan bantuan di tengah krisis perumahan di negara ...

Layanan tunawisma Australia laporkan lonjakan permintaan bantuan

Sydney (ANTARA) - Layanan tunawisma Australia melaporkan lonjakan besar dalam permintaan bantuan di tengah krisis perumahan di negara itu.

Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat Everybody's Home, 87 persen organisasi yang mendukung dan tunawisma Australia mengalami peningkatan besar dalam beban kerja pada Desember 2024 hingga Januari 2025 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Di antara organisasi yang disurvei, 98 persen melaporkan peningkatan beban kerja tahun lalu dan akan terus meningkat pada 2025.

Dua pertiga organisasi mengatakan mereka tidak dapat menyediakan solusi perumahan jangka panjang bagi klien.

Juru bicara Everybody's Home Maiy Azize mengungkapkan musim panas terburuk sepanjang sejarah dan meningkatnya biaya hidup terus berdampak pada kehidupan warga Australia.

"Layanan-layanan yang menjadi garda terdepan dalam krisis perumahan di Australia sudah mencapai titik kritis. Mereka hampir tidak mampu lagi mengimbangi peningkatan jumlah orang yang menghadapi tekanan perumahan dan tunawisma," kata Azize dalam sebuah pernyataan pada Senin (10/2).

Laporan terpisah yang diterbitkan pada Senin oleh wadah pemikir (think tank) yang berkantor pusat di Melbourne, Grattan Institute, menemukan bahwa dua pertiga dari pensiunan Australia yang menyewa rumah hidup dalam kemiskinan.

Laporan itu mengatakan, lebih dari 70 persen wanita dan pria lajang pensiunan yang tinggal di rumah sewaan hidup dalam kemiskinan.

Data yang dirilis oleh lembaga pemerintah Komisi Produktivitas pada akhir Januari menyebutkan bahwa 37.779 warga Australia menghadapi masalah tunawisma yang terus-menerus selama periode 2023-2024, naik dari 30.306 orang pada 2019-2020.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025