Menanti Waktu yang Tepat, Ray Rangkuti Yakin Pertemuan Megawati dengan Prabowo Segera Terwujud

Ray Rangkuti menilai pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo tak sebatas wacana. 

Menanti Waktu yang Tepat, Ray Rangkuti Yakin Pertemuan Megawati dengan Prabowo Segera Terwujud

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, menilai Ketua Umum dengan Presiden Prabowo tak sebatas wacana. 

Dinilainya tinggal masalah waktu dan tempat keduanya akan bertemu. 

"Kira-kira kisaran 70 persen (Bakal terwujud). Hanya melihat waktu yang tepat. Di mana tempat keduanya akan bertemu," kata Ray, Minggu (19/1/2025). 

Kemudian diyakininya tak lagi ada batasan bagi dua tokoh bangsa tersebut untuk bertemu. 

"Karena tidak ada lagi halangan cukup berarti untuk keduanya dapat bertemu. sudah selesai, pilkada juga. Kabinet juga sudah terbentuk," kata . 

Maka, lanjutnya jika keduanya bertemu, tak ada bobot politik pragmatis menyertainya.

Keduanya dapat bertemu dengan bobot persahabatan yang telah lama terjalin.

"Kalaupun ada politik di dalamnya maka bobot politik kebangsaannya akan jauh lebih kuat," tegasnya. 

Sebelumnya Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Said Abdullah, berharap Ketua Umum dan Presiden digelar sebelum Kongres partai berlambang banteng moncong putih itu pada April 2025.

"Doakan kedua beliau bisa terlaksana setidaknya sebelum melaksanakan Kongres," kata Said kepada wartawan, Kamis (16/1/2025).

Said menilai Megawati dan Prabowo memiliki hubungan batin yang sangat baik. Pertemuan keduanya penting untuk meredakan kegaduhan.

"Pertemuan kedua beliau tentu baik bagi kehidupan politik nasional, setidaknya meredakan kegaduhan yang tidak proporsional, terutama dari kalangan pendegung," ujarnya.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini menyebut, Prabowo rencananya diundang untuk menghadiri Kongres .

"Sebagai tamu kehormatan pada Kongres nanti, tentu sudah sewajarnya didahulu Ibu Mega dengan Presiden Prabowo," ucap Said.

Said meminta hubungan baik antara Megawati dan Prabowo tidak diartikan sebagai dagang sapi politik.

"Selain itu, hubungan baik kedua tokoh juga mohon jangan diartikan dagang sapi politik, dimana masuk ke dalam pemerintahan. Karakter kedua tokoh tersebut tidak demikian," tegasnya.

Ia juga meyakini Megawati dan Prabowo akan membicarakan tentang politik kenegaraan, perbaikan hukum, mematuhi konstitusi, masalah geopolitik hingga soal pangan dan energi.

Di sisi lain, Said menepis anggapan PDIP sebagai oposisi Prabowo karena tidak bergabung dalam pemerintahan.

Baca juga:

"Seperti yang ditegaskan Ibu Mega kepada kami, sistem politik kita tidak mengenal oposisi atau koalisi. Jadi posisi akan tetap berada di luar pemerintahan dan akan menjadi sahabat yang kontruktif bagi pemerintahan Presiden Prabowo," ungkapnya.