Menhut Siapkan Peta Jalan Reforestasi
REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Menteri Kehutanan Raja Antoni mengatakan Kementerian Kehutanan akan segera menyiapkan peta jalan dan perencanaan strategis mengenai reforestasi 12 juta hektare. Langkah ini sebagai tindak lanjut arahan Presiden...
Warga melihat kondisi kawasan hutan yang gersang di pegunungan Patiayam, Jekulo, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (28/10/2021).
REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Menteri Kehutanan Raja Antoni mengatakan Kementerian Kehutanan akan segera menyiapkan peta jalan dan perencanaan strategis mengenai 12 juta hektare. Langkah ini sebagai tindak lanjut arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang disampaikan melalui pidato Utusan Khusus Presiden, Hashim S Djokohadikusumo di COP 29, Baku, Azerbaijan.
“Pekan depan saya akan kumpulkan para Dirjen terkait untuk membuat roadmap dan strategic planning. Pihak swasta dan akademisi juga akan dilibatkan dalam merumuskannya,” kata Raja Antoni, di Baku, Azerbaijan, Kamis (14/11/2024).
Dikutip dari pernyataan Kementerian Kehutanan, Raja Antoni optimistis perintah Presiden Prabowo melalui Utusan Khusus tersebut dapat dilaksanakan. “Saya sangat optimistis. Melalui semangat solidaritas dan gotong royong dari semua ,berbagai perintah Pak Presiden Prabowo melalui Utusan Khusus, kita bisa menghijaukan kembali hutan Indonesia yang sudah gundul,” katanya di sela-sela pertemuan bilateral Utusan Khusus dengan berbagai mitra internasional.
Delegasi Republik Indonesia menghadiri Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-29 (COP29) di Baku, Azerbaijan, sebagai langkah konkret memperkuat komitmen dalam pengurangan emisi gas rumah kaca dan upaya keberlanjutan lainnya. Delegasi yang dipimpin Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim, Hashim Djojohadikusumo juga menggelar berbagai pertemuan bilateral dan diskusi strategis untuk memperkuat diplomasi dan kerja sama internasional dalam menangani krisis iklim.
Sebelumnya, di World Leaders Climate Action Summit COP29, Hashim mengatakan Indonesia akan mulai menghijaukan kembali lebih dari 12 juta hektare hutan yang terdegradasi secara bertahap, revitalisasi lahan yang terdegradasi untuk meningkatkan produksi pangan, melindungi lautan demi terciptanya ekonomi biru yang makmur, dan memberdayakan masyarakat lokal demi ketahanan iklim serta lapangan kerja ramah lingkungan yang berkualitas.
"Upaya kami memerlukan tiga faktor pendukung, yaitu kerangka kebijakan pertumbuhan ekonomi hijau komprehensif yang sedang kami selesaikan, investasi besar-besaran sebesar 235 miliar dolar AS, dan kolaborasi internasional," katanya.