Netanyahu Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Tahap Dua Dimulai pada Senin

Netanyahu akan memulai negosiasi mengenai tahap kedua gencatan senjata di Gaza ketika ia bertemu dengan utusan Trump, Steve Witkoff

Netanyahu Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Tahap Dua Dimulai pada Senin

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin akan memulai negosiasi mengenai tahap kedua ketika ia bertemu dengan Utusan Timur Tengah Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, pada Senin 3 Februari 2025 di Washington. Hal ini diungkapkan kantor Netanyahu pada Sabtu malam seperti dilansir .

Netanyahu dijadwalkan meninggalkan Israel pada Ahad ke Washington, di mana ia akan bertemu pada Selasa 5 Februari 2025 dengan Trump di Gedung Putih. Keduanya akan membahas Gaza dan sandera Israel yang ditahan di sana.

Selama pertemuannya dengan Witkoff, Netanyahu akan membahas posisi Israel sehubungan dengan gencatan senjata, kata kantor perdana menteri.

Witkoff kemudian akan berbicara dengan para pejabat dari Mesir dan Qatar, yang telah menjadi penengah antara Israel dan Hamas selama 15 bulan terakhir dengan dukungan dari Washington.

Israel dan Hamas bulan lalu mencapai kesepakatan gencatan senjata yang kompleks, yang akan dilaksanakan dalam tiga tahap, yang telah menghentikan pertempuran di Gaza.

Hamas sejauh ini telah membebaskan 18 sandera dengan imbalan ratusan warga Palestina yang ditahan di penjara dan tahanan Israel. Ada lebih dari 70 sandera yang masih ditahan di Gaza.

Kunjungan Netanyahu akan menjadi kunjungan internasional pertamanya sejak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya pada November 2024.

Perintah penangkapan itu atas tuduhan melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap warga Palestina di Gaza. Selama 15 bulan genosida di Gaza, setidaknya 47.400 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak tewas. Bahkan, jurnal medis terkemuka The Lancet, melaporkan korban tewas di Gaza hingga Juni 2024 mencapai lebih dari 70.000 orang.

Pilihan Editor: