Orang tua perlu upayakan pengasuhan dan komunikasi positif dengan anak

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak meminta agar orang tua senantiasa mengupayakan pengasuhan dan ...

Orang tua perlu upayakan pengasuhan dan komunikasi positif dengan anak
Orang dewasa yang memiliki otoritas lebih tinggi dapat menyalahgunakan posisinya jika anak-anak tidak diawasi dengan baik

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak meminta agar orang tua senantiasa mengupayakan pengasuhan dan komunikasi yang positif dengan anak sebagai upaya mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak, termasuk kekerasan seksual.

"Kami mengingatkan seluruh orang tua agar senantiasa mengupayakan pengasuhan dan komunikasi yang positif dengan anak," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Hal itu dikatakannya menanggapi kasus kekerasan seksual terhadap 19 anak laki-laki yang dilakukan oleh oknum guru ngaji di Ciledug Kota Tangerang.

Menurut Nahar, terdapat ketimpangan relasi kuasa yang turut berperan dalam kasus tersebut.

"Orang dewasa yang memiliki otoritas lebih tinggi dapat menyalahgunakan posisinya jika anak-anak tidak diawasi dengan baik," kata Nahar.

Oleh karena itu, pengawasan orang tua sangat penting dalam melindungi anak dari bahaya kekerasan seksual yang mungkin terjadi di lingkungan sekitar anak.

Dalam kasus ini, korban yang tercatat ada sebanyak 20 orang, di mana 19 di antaranya masih di bawah umur.Pelaku berinisial W (40) yang sehari-hari dikenal sebagai pengajar mengaji, telah ditangkap polisi.Tersangka menggunakan berbagai cara untuk menarik perhatian anak-anak agar mau datang ke rumahnya, seperti menyediakan delapan handphone yang bisa digunakan korban secara gratis, menawarkan akses hotspot gratis, serta menyediakan makanan dan rokok bagi anak-anak yang menjadi targetnya.Setelah berbuat asusila, tersangka memberikan imbalan berupa uang dengan jumlah antara Rp20.000 hingga Rp50.000 kepada para korban.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025