Pegiat Anti Korupsi Persoalkan Rekam Jejak Cabup Blitar Rijanto

Pegiat Anti Korupsi Persoalkan Rekam Jejak Cabup Blitar Rijanto. ????Pegiat anti korupsi Blitar, Mohammad Trijanto, mempersoalkan rekam jejak Calon Bupati Blitar nomor urut 1, Rijanto selama menjabat Bupati Blitar 2016-2020. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Pegiat Anti Korupsi Persoalkan Rekam Jejak Cabup Blitar Rijanto

Blitar (beritajatim.com) – Pegiat anti korupsi Blitar, Mohammad Trijanto, mempersoalkan rekam jejak Calon Bupati Blitar nomor urut 1, Rijanto. Pria berusia 45 tahun ini mempertanyakan apa yang telah dilakukan Rijanto selama memimpin Kabupaten Blitar pada 2016-2020 lalu.

“Apa prestasinya (Rijanto) dalam konteks demokrasi? Apakah prestasinya memenjarakan saya yang berstatus aktivis anti korupsi?” tanya M. Trijanto, Jumat (15/11/2024).

Pertanyaan ini tentu tidak muncul tanpa alasan. Ada sejarah panjang yang membuat Trijanto mempertanyakan rekam jejak Rijanto selama menjabat sebagai Bupati Blitar beberapa tahun silam.

Trijanto masih ingat betul peristiwa 2018 lalu, saat dirinya dilaporkan ke polisi atas tuduhan pencemaran nama baik Bupati Blitar Rijanto. Waktu itu, Trijanto disangkakan melakukan pencemaran nama baik Bupati Blitar Rijanto melalui media sosial Facebook.

Dalam status facebooknya, aktivis anti korupsi itu mengunggah foto surat panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi kepada Rijanto. Belakangan diketahui jika surat yang diunggah Trijanto tersebut palsu.

KPK menyatakan tak pernah mengeluarkan surat pemanggilan pemeriksaan kepada Bupati Blitar. Atas hal itu, Rijanto melaporkan Trijanto ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Atas laporan itu, polisi kemudian menetapkan Trijanto sebagai tersangka pencemaran nama baik dan pelanggaran UU ITE. Usai menjalani masa tahanan, Trijanto terus mendesak aparat kepolisian untuk mengungkap siapa aktor surat palsu KPK tersebut.

“Ini ada catatan tahun 2018 saya yang aktivis anti korupsi, saya waktu itu ingin membongkar siapa dalang di balik surat palsu KPK ini, justru dikriminalisasi, justru dilaporkan ke penegak hukum oleh bupati periode tersebut, fakta yang kita harus pahami bahwa demokrasi era itu sangat memprihatinkan,” tegasnya.

Dengan pengalaman tersebut, Trijanto berharap masyarakat bisa memilih calon yang demokratis di Pemilihan Bupati Blitar 2024 ini. Meski begitu Trijanto tidak mengajak masyarakat untuk tidak memilih Rijanto di Pilbup Blitar.

Baginya, setiap orang bisa berubah dan memperbaiki kesalahannya. Namun demikian Trijanto tetap mempertanyakan rekam jejak dari Rijanto selama menjabat Bupati Blitar.

“Jadi kita harus berhati-hati dan mempertimbangkan dengan bijak rekam jejak dari masing-masing calon, kalau mantan bupati tahun 2016-2020 jadi saya cuma berharap jangan diulangi lagi,” pungkas Trijanto. [owi/beq]