Pemkot Mataram gagas pengembangan transportasi publik tenaga listrik 

Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menggagas pengembangan transportasi publik dengan menggunakan ...

Pemkot Mataram gagas pengembangan transportasi publik tenaga listrik 

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menggagas pengembangan transportasi publik dengan menggunakan tenaga listrik, sebagai salah satu solusi mengurangi kemacetan arus lalu lintas pada jam-jam tertentu sekaligus mendukung pemanfaatan energi bersih di wilayahnya.Wali Kota Mataram Mohan Roliskana di Mataram, NTB, Jumat, mengatakan dengan adanya rencana kendaraan transportasi publik menggunakan tenaga listrik, diharapkan bisa menjadi solusi lebih tepat."Karena itu, kami akan mencoba mengusulkan hal itu ke kementerian dan lembaga terkait," katanya.Gagasan pengembangan transportasi publik dengan menggunakan tenaga listrik muncul setelah Wali Kota Mohan menerima kunjungan Gubernur NTB terpilih Lalu Muhamad Iqbal belum lama ini.Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota menyampaikan sebelumnya Pemerintah Kota Mataram telah berupaya mewujudkan sistem transportasi publik yang lebih baik, tetapi ternyata menghadapi berbagai kendala.Seperti tingginya biaya operasional, fasilitas publik yang diterima tidak sesuai dengan kondisi di daerah baik dari segi ukuran kendaraan yang terlalu besar dan ruas jalan yang tidak terlalu panjang dan lebar tidak menjadi solusi."Hal itu justru menambah kemacetan ketika anak-anak menunggu angkutan sekolah serta pada jam-jam tertentu yakni pagi saat berangkat dan siang saat pulang anak sekolah," katanya.Karena itu, sambung Wali Kota, dengan adanya rencana kendaraan transportasi publik dengan kapasitas angkut lebih kecil dan menggunakan tenaga listrik seperti yang disampaikan Gubernur NTB terpilih, diharapkan bisa mengatasi masalah tersebut.Gubernur NTB terpilih bahkan menyatakan siap mendukung Pemerintah Kota Mataram merealisasikan target program Kota Mataram yang belum tercapai."Untuk detail jenis transportasi publik tersebut, apakah untuk pelajar atau umum, akan dilakukan pembahasan lebih lanjut," katanya.

Pewarta: Nirkomala
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025