Prabowo teladani keberanian Gus Dur yang lindungi kelompok minoritas
Presiden RI Prabowo Subianto meneladani kepemimpinan presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang berani ...
Kalau ada kelompok minoritas yang diancam oleh kelompok-kelompok radikal, justru NU-lah yang tampil menjaga tempat-tempat ibadah tersebut.
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto meneladani kepemimpinan presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang berani melindungi kelompok minoritas dengan menjaga tempat-tempat ibadah mereka saat terjadi ancaman.
Saat memberikan arahan pada Puncak Hari Lahir (Harlah) Ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, Prabowo mengapresiasi kenangan fotonya bersama Gus Dur dalam acara tersebut.
"Saya kira ada suatu hal yang unik bahwa pada zaman Gus Dur. Kalau ada kelompok minoritas yang diancam oleh kelompok-kelompok radikal, justru NU-lah yang tampil menjaga tempat-tempat ibadah tersebut," kata Prabowo dalam sambutannya.
Menurut Prabowo, Gus Dur merupakan salah satu pemimpin yang patut diteladani karena komitmennya untuk mewakili Islam dalam moderasi yang membawa kesejukan dan perdamaian.
Karena keberanian Gus Dur yang melindungi kaum minoritas, Prabowo pun mengungkapkan bahwa dirinya yang juga Ketua Umum Gerindra memerintahkan anggotanya untuk menjaga gereja dan wihara saat ada ancaman bom terhadap umat tertentu.
Baca juga:
Baca juga:
"Saya pun waktu saya menjadi Ketua Umum Gerindra, saya ingat contoh Gus Dur waktu ada peristiwa beberapa gereja, beberapa wihara diancam mau dibom. Saya pun perintahkan Gerindra untuk menjaga gereja-gereja dan wihara-wihara tersebut," kata Prabowo.
Kepala Negara lantas mengajak pejabat pemerintah, termasuk menteri di Kabinet Merah Putih, untuk mencontoh sifat berani yang dimiliki Gus Dur, dengan berani mengoreksi diri, berani membangun pemerintahan yang bersih, bebas dari penyelewengan dan korupsi.
Meskipun Gus Dur pada masa itu kurang populer, kata Prabowo, kini banyak yang meneladani sifat Gus Dur karena keberaniannya itu.
Adapun puncak peringatan Harlah Ke-102 NU berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Pusat mengambil tema Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat.
Sekitar 15.000 peserta dan sejumlah badan otonom (banom) NU seperti Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU, dan GP Ansor NU hadir dalam acara itu.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati/Livia Kristianti
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025