Sinta Amelia Tidak Izin ke Orangtua Saat Rayakan Ultah di Glodok Plaza
Ia mendapatkan kabar anaknya hilang dari rekan Sinta karena memiliko nomor telepon pribadinya
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu korban kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat, SInta Amelia sempat berkomunikasi dengan ibu kandungnya Imelda. Ia terakhir komunikasi dengan sang ibu pada Rabu (15/1/2025) sekira pukul 11.30 WIB.
Baca juga:
Imelda tidak memiliki firasat apapun ketika mendapat kabar dari anaknya beberapa jam sebelum hebat terjadi di .
Sebagai informasi, merupakan salah satu korban yang dilaporkan hilang saat di .
"Kamis pagi saya hubungi nomornya sudah tidak aktif, telepon biasa juga tidak aktif," ucapnya di , , Minggu (19/1/2025).
Imelda melanjutkan, sesibuk apapun anaknya ketika ia telepon pasti menjawab sambungan telepon selulernya. Meski tidak menjawab, anaknya selalu menelepon balik secara cepat karena di hari Kamis (16/1/2025) lalu ia menghubungi tidak ada jawaban serta balasan.
"Sore harinya saya dapat kabar itu (anaknya jadi korban kebakaran)," ungkapnya.
Baca juga:
Ia sudah menyerahkan sejumlah sampel ke , dan tim DVI menjanjikan paling cepat dapat kabar identifikasi jenazah dua minggu mendatang. Imelda juga ditanya oleh tim DVI terkait pakaian terakhir dan aksesoris yang dikenakan sebelum peristiwa .
"Misalnya perhiasaannya, terus di tubuhnya ada apa saja, saya tahu itu tapi nggak nyangka ada anak saya," ujarnya.
Selain itu, ia juga sudah menyerahkan kartu keluarga dan sampel
DNA ke tim DVI RS Polri termasuk ciri-ciri Sinta Amelia.
"Komunikasi sih biasa saja, terakhir saya ucapin selamat ulang
tahun. Sempat nanya lagi di mana begitu," kata Imelda di RS
Polri.
Wanita berhijab hitam itu melanjutkan, anaknya tidak meminta
izin untuk merayakan ulang tahun di Glodok Plaza, Jakarta
Barat. Namun, pada tanggal 10 Januari 2025 lalu, Sinta sempat
mengabari Imelda bakal merayakan ulang tahun bersama
teman-temannya.
Baca juga:
"Tapi di tanggal 10 itu bukan di Glodok, tanggal 12 ngadain juga tapi nggak tahu di mana karena kan berisik gitu kan," jelasnya.
Ia mendapatkan kabar anaknya hilang dari rekan Sinta karena memiliko nomor telepon pribadinya. Kemudian, ia pun berusaha menghubungi anaknya tapi sudah tidak aktif dan tumbuh kecemasan jadi salah satu korban .