Tak hanya AI Overviews Google, Perplexity juga Mulai Uji Coba Iklan
Tak hanya AI Overviews Google, Perplexity juga Mulai Uji Coba Iklan. ????Perplexity AI mulai uji coba iklan sebagai "pertanyaan disponsori" di AS. Langkah ini bertujuan meningkatkan monetisasi di tengah persaingan ketat dengan Google dan OpenAI. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Surabaya (beritajatim.com) – Mesin pencari berbasis AI, Perplexity, mengumumkan akan mulai bereksperimen dengan iklan pada platformnya minggu ini.
Langkah ini dimulai dengan menampilkan “pertanyaan lanjutan yang disponsori” di Amerika Serikat. Iklan tersebut diberi label “disponsori” dan akan muncul di samping jawaban yang diberikan oleh AI.
Beberapa merek ternama yang bergabung dalam program ini termasuk Indeed, Whole Foods, Universal McCann, dan PMG.
Strategi ini, menurut Perplexity, dirancang untuk menciptakan pendapatan berkelanjutan yang memungkinkan program pembagian pendapatan dengan mitra penerbit.
“Langganan saja tidak cukup untuk menghasilkan pendapatan berkelanjutan. Periklanan adalah cara terbaik untuk memastikan aliran pendapatan yang stabil,” tulis Perplexity dalam blog resminya.
Pendekatan Iklan yang Berbeda
Perplexity memastikan bahwa meskipun iklan hadir sebagai “pertanyaan yang disponsori,” jawaban tetap dibuat oleh AI tanpa intervensi pengiklan.
Selain itu, pengiklan tidak akan memiliki akses ke data pribadi pengguna.
“Kami mengintegrasikan iklan dengan cara yang tetap melindungi kegunaan, keakuratan, dan objektivitas jawaban,” tambahnya.
Langkah ini mencerminkan kontras yang signifikan dengan pendekatan OpenAI, yang belum memasukkan iklan ke dalam layanan pencariannya, ChatGPT Search.
Sementara itu, Google juga sedang menguji coba iklan dalam pengalaman AI-nya melalui AI Overviews.
Tantangan dalam Monetisasi Perplexity
Meski program iklan ini dianggap sebagai alternatif premium untuk Google, beberapa analis skeptis terhadap skala dan kemampuan penargetan iklan Perplexity.
Selain itu, perusahaan ini menghadapi tuduhan plagiarisme dari penerbit besar seperti Dow Jones dan The New York Times, yang dapat memengaruhi kepercayaan pengiklan.
Perplexity mengklaim telah melayani 100 juta pencarian per minggu, tetapi model pendapatannya saat ini sangat bergantung pada layanan premium Perplexity Pro seharga $20 per bulan.
Perusahaan ini sedang berupaya memperluas program pembagian pendapatan untuk penerbit, meskipun kritik tetap mengemuka.
Prospek ke Depan
Dengan tekanan untuk meningkatkan monetisasi, Perplexity berada dalam tahap akhir penggalangan dana sebesar $500 juta dengan valuasi $9 miliar.
Langkah ini akan menjadi ujian penting bagi kemampuan Perplexity untuk bersaing di pasar yang didominasi Google dan pemain besar lainnya.
Apakah inovasi ini akan membuka jalan baru dalam monetisasi AI atau malah menambah daftar tantangan? Perplexity kini berada di persimpangan strategis yang menentukan masa depannya. [ian]