2 Bom Suar Ditembakkan ke Rumah PM Israel Netanyahu di Kaisarea, Shin Bet: Insiden Berbahaya

2 bom suar ditembakkan ke rumah PM Israel Netanyahu di Kaisarea, Shin Bet mengatakan itu adalah insiden berbahaya dan keamanan serius.

2 Bom Suar Ditembakkan ke Rumah PM Israel Netanyahu di Kaisarea, Shin Bet: Insiden Berbahaya

TRIBUNNEWS.COM - Radio Tentara melaporkan bom suar dilemparkan ke rumah Perdana Menteri , , di Kaisarea pada Sabtu (16/11/2024) malam.

Media menyebutkan dua bom ringan itu jatuh di halaman rumah Netanyahu.

Pasukan keamanan segera datang ke lokasi dan menemukan sisa-sisa bom tersebut.

Polisi dan membuka penyelidikan bersama karena insiden tersebut dinilai serius dan berbahaya.

“Ini adalah insiden serius yang merupakan eskalasi berbahaya, dan oleh karena itu, tindakan investigasi yang diperlukan akan diambil," menurut pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh dan polisi .

“Sekitar pukul 19.30, dua bom ringan diidentifikasi yang ditembakkan di dekat rumah Perdana Menteri di Kaisarea dan jatuh di halaman rumah," lanjutnya, seperti diberitakan Al Qahera News.

"Perdana Menteri dan anggota keluarganya tidak ada di rumah pada saat kecelakaan terjadi," tambahnya.

Polisi atau Radio Angkatan Darat tidak menyebutkan sumber bom yang ditembakkan ke arah rumah Netanyahu.


Presiden mengutuk insiden tersebut dalam sebuah postingan di platform X, dan mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.

Menteri Keamanan Nasional , Itamar Ben Gvir, mengatakan insiden itu sudah melewati batas merah.

“Hasutan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melampaui batas. Melemparkan bom flash ke rumahnya malam ini sudah melewati batas merah," tulis Itamar Ben Gvir di media sosial X.

Baca juga:

Pada 19 Oktober, kantor Netanyahu mengatakan sebuah pesawat tak berawak yang diluncurkan dari Lebanon menargetkan rumah Netanyahu di Kaisarea, yang kemudian diklaim oleh Hizbullah sebagai tanggung jawabnya.

Netanyahu dan keluarganya tidak berada di rumah pada saat itu, dan sirene tidak berbunyi di area tersebut bertepatan dengan kejadian tersebut.

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan di perbatasan Lebanon selatan dan utara, wilayah Palestina yang diduduki.