Amerika Serikat Memulai Pengembangan Vaksin Kanker melalui Kecerdasan Buatan

Dengan menggunakan AI, sebuah vaksin mRNA bisa diproduksi oleh robot dalam tempo sekitar 48 jam.

Amerika Serikat Memulai Pengembangan Vaksin Kanker melalui Kecerdasan Buatan

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Oracle Larry Ellison mengumumkan perusahaannya sedang mengembangkan sebuah pendekatan AI (artificial intelligence) untuk menciptakan sejumlah vaksin . Dengan menggunakan AI, sebuah vaksin mRNA bisa diproduksi oleh robot dalam tempo sekitar 48 jam.

Ucapan Ellison itu disampaikan saat Presiden Amerika Serikat menemuinya di Gedung Putih bersama CEO OpenAI Sam Altman dan Masayoshi Son CEO SoftBank pada Selasa, 22 Januari 2025. Inisiatif ini membutuhkan kucuran investasi senilai USD500 miliar untuk membangun infrastruktur AI.

Menurut Ellison, program ink adalah salah satu hal yang paling menarik karena menggunakan peralatan dari AItman dan Masayoshi Son untuk memberikan vaksin kanker. Pendekatan baru ini memiliki dua cabang. Pertama, AI digunakan untuk mendeteksi fragmen-fragmen kecil dari tumor kanker di sekitar sampel darah. Molekul-molekul Messenger RNA (mRNA) selanjutnya membawa sel-sel genetik yang diperlukan untuk membuat protein.

Selain orang-orang harus melakukan deteksi dini kanker, Ellison mengatakan teknologi vaksin kanker yang mulai dirancang ini akan mengurutkan gen tumor kanker tersebut, lalu pasien diberikan vaksin tersebut sesuai jenis kankernya.

"Kita akan dibuat takjub soal betapa cepatnya kanker nanti bisa disembuhkan, termasuk penyakit jantung," kata Altman

Presiden Trump memuji langkah ini dengan menyebutnya sebagai sesuatu yang monumental dan bukti keyakinan kuat pada potensi Amerika Serikat, di mana hal ini bisa menciptakan sekitar 100 ribu lapangan kerja, sekaligus memastikan teknologi masa depan yang potensial di tengah kompetisi dengan Cina.