Ini Jawaban CEO Sociolla Soal Kemungkinan IPO di Bursa

CEO Sociolla, Christopher Madiam, menyatakan keseriusan dalam mengarahkan perusahaan ke arah IPO, namun tegas bahwa ini tidak akan dilakukan dalam waktu dekat untuk fokus pada pertumbuhan perusahaan.

Ini Jawaban CEO Sociolla Soal Kemungkinan IPO di Bursa

 

Co-Founder & CEO Sociolla, Christopher Madiam, mengungkapkan bahwa perusahaannya membuka peluang untuk melantai di bursa efek. Namun, rencana penawaran umum perdana () itu tidak akan diwujudkan dalam waktu dekat.

“Untuk IPO, pastinya itu salah satu goal kami. Kapan itu? Tentunya kami enggak terburu-buru,” ujar Christopher dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (23/1).

Christopher menjelaskan bahwa sebagai  besar, ada banyak faktor yang harus diperhatikan sebelum menjadi perusahaan terbuka. Sociolla ingin memastikan pertumbuhan yang optimal sebelum melangkah ke tahap IPO.

“Bagi kami, (IPO) pastinya adalah salah satu cara untuk tumbuh lebih besar dan memberi nilai lebih kepada pelanggan. Tapi itu bukan exit plan dalam konteks kami sebagai pemilik perusahaan,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa perusahaan berorientasi pada visi jangka panjang dan tidak bertujuan untuk menggalang dana demi kepentingan pribadi.

“Kami ingin memastikan segala keputusan diambil untuk keberlanjutan perusahaan, bukan sekadar untuk memperkaya diri atau lari dari tanggung jawab,” ucapnya.

Sociolla adalah salah satu portofolio dari perusahaan investasi East Ventures sejak 2015. Berikut histori pendanaan startup ritel kecantikan ini:

    • Pendanaan Seri B sebesar Rp 169 miliar dari EV Growth, di bawah East Ventures, SMDV, dan Yahoo Japan Digital, pada Mei 2018.
    • Pendanaan Seri C sebesar Rp 568 miliar oleh EV Growth, Temasek, EDBI, Pavilion Capital, dan Jungle Ventures
    • Pendanaan Seri D sebesar Rp 560 miliar dari EV Growth, Temasek, Pavilion Capital, dan Jungle Ventures juta pada September 2019
    • Pendanaan Seri E sebesar Rp 828,5 miliar dari Temasek Singapura, Pavilion Capital, dan Jungle Ventures, pada Juli 2020
    • Pendanaan Rp 927 miliar pada Oktober 2022 dari Temasek, L. Catterton, East Ventures, dan Jungle Ventures.