Dispertahankan Ponorogo optimalkan vaksinasi di zona hijau PMK
Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur bertekad mengoptimalkan vaksinasi zona hijau seiring tingginya angka kesembuhan ternak sapi terjangkit PMK."Zona hijau ini ...
Ponorogo, Jawa Timur (ANTARA) - Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur bertekad mengoptimalkan vaksinasi zona hijau seiring tingginya angka kesembuhan ternak sapi terjangkit PMK."Zona hijau ini area yang belum ada kasus PMK. Sekarang kami prioritaskan demi mencegah risiko penularan," kata Kepala Dispertahankan Ponorogo Supriyanto di Ponorogo, Kamis.Sejak wabah PMK menjangkiti ternak di Ponorogo, Dispertahankan setiap hari menerjunkan petugas pusat kesehatan hewan (puskeswan) untuk melakukan pengobatan di lapangan. Langkah ini dinilai cukup efektif untuk menekan penyebaran kasus."Kalau yang sakit atau terkena PMK tidak bisa disuntik vaksin, tapi bisa dengan pemberian vitamin agar daya tahan tubuhnya meningkat. Puskeswan turun ke lokasi, bahkan setiap hari. Setiap puskeswan ada kegiatan vaksinasi," katanya.Sejauh ini, lanjut dia, angka kesembuhan ternak sapi terjangkit PMK cukup tinggi. Bila dipersentase, angkanya mencapai 30 persen."Bisa disembuhkan, dan tingkat kesembuhan lumayan baik, sekitar 30 persen dari populasi sapi yang terjangkit PMK, dan sembuhnya karena diobati," ujarnya.Berdasarkan data, lebih dari 500 ekor sapi yang terjangkit PMK, sedangkan sekitar 160 ekor telah dinyatakan sembuh.Meski demikian, Supriyanto menilai angka tersebut masih perlu ditingkatkan, terutama melalui langkah pencegahan yang lebih intensif.Saat ini, Dispertahankan telah menerima 3.500 dosis vaksin PMK dari pemerintah pusat melalui Pemerintah Provinsi Jawa Timur.Namun, jumlah tersebut masih minim dibandingkan dengan populasi hewan ternak di Ponorogo.