ITS kerja sama dengan ASDP tingkatkan kolaborasi bidang kemaritiman
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bekerja sama dengan PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) untuk meningkatkan kolaborasi di bidang kemaritiman melalui penandatanganan nota ...
Surabaya (ANTARA) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bekerja sama dengan PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) untuk meningkatkan kolaborasi di bidang kemaritiman melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di kampus setempat, Kamis.
"Kerja sama antara perguruan tinggi dan industri ini sangat membantu dalam memperkaya wawasan mahasiswa dalam memahami kebutuhan industri," kata Rektor ITS Prof Ir Bambang Pramujati ST MScEng PhD.
Dalam hal ini, Bambang juga mendukung kerja sama antara Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS dengan ASDP yang sama-sama bergerak di bidang kemaritiman.
Lebih lanjut, guru besar Teknik Mesin ITS tersebut juga mengungkapkan bahwa ITS sangat terbuka dalam menawarkan berbagai bentuk kolaborasi seperti penelitian di bidang kemaritiman yang mendukung industri.
Ia juga menawarkan adanya custom curriculum untuk pihak ASDP yang ingin melanjutkan pendidikan, khususnya dalam menghadapi permasalahan spesifik di industri.
Bambang memandang bahwa penandatanganan MoU ini bukan hanya sekadar tanda tangan di atas kertas, tetapi juga terdapat berbagai kolaborasi nyata yang terjalin.
Hal ini juga selaras dengan poin Sustainable Development Goals (SDGs) 4 dan 17 dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
”Harapannya, untuk ke depannya akan semakin banyak bentuk kolaborasi yang kuat lainnya,” tuturnya.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Heru Widodo menyampaikan bahwa melalui kerja sama antara ASDP dengan ITS yang telah terjalin sejak 2023 ini, telah banyak pencapaian yang perlu diapresiasi dan dilanjutkan.
Beberapa pencapaian tersebut meliputi analisis National Fire Protection Association (NFPA) dalam meningkatkan keselamatan nasional, pendampingan desain kapal baru, hingga penyusunan spesifikasi teknis yang meningkatkan infrastruktur transportasi.
“Maka dari itu kami berniat untuk menjalin kerja sama kembali,” katanya.
Heru menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk sinergisitas untuk memajukan sektor kemaritiman. Ia juga mengungkapkan, terdapat beberapa kolaborasi yang ingin dicapai ke depannya.
Kolaborasi tersebut meliputi pengembangan industri maritim berbasis energi terbarukan atau green shipping, peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengembangan konsultasi teknik dan bisnis operasional, serta adanya program magang dan beasiswa di bidang kemaritiman.