BMKG: Curah Hujan di Jakarta Berhasil Diturunkan Hingga 60 Persen Lewat OMC
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menilai curah hujan di Jakarta berhasil diturunkan hingga 50-60 persen setelah dilakukan serangkaian operasi modifikasi cuaca. Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto...
![BMKG: Curah Hujan di Jakarta Berhasil Diturunkan Hingga 60 Persen Lewat OMC](https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/076092200-1738131813-830-556.jpg)
Warga beraktivitas di pemukiman yang terdampak banjir di kawasan Petukangan, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2025). Banjir setinggi 60-100 centimeter tersebut terjadi akibat intensitas hujan yang lebat sejak Selasa (28/1) malam yang menyebabkan Kali Buaran meluap hingga ke pemukiman. Hingga saat ini kondisi pemukiman tersebut berangsur surut namun tumpukan sampah masih menyumbat kali.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menilai curah hujan di Jakarta berhasil diturunkan hingga 50-60 persen setelah dilakukan serangkaian operasi modifikasi cuaca. Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto dalam keterangan di Jakarta, Ahad (9/2/2025), mengatakan bahwa yang digelar bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provisi Jakarta dan TNI Angkatan Udara itu berlangsung 1-6 Februari.
Operasi modifikasi cuaca dilakukan dengan cara menaburkan 6,4 ton garam/NaCl ke awan hujan potensial menggunakan pesawat selama sepekan penuh di langit arah barat, barat daya, hingga barat laut provinsi Jakarta. BMKG optimistis hasil akumulasi penurunan curah hujan yang mencapai 50-60 persen itu presipitasinya dalam beberapa hari ke depan diperkirakan tetap rendah.
Dengan berkurangnya intensitas hujan tersebut, kata dia, BMKG berharap juga bisa mengurangi potensi bencana banjir di Jakarta mengingat saat ini sedang pada fase puncak musim hujan.
"Hasil cukup efektif mengurangi potensi bencana hidrometeorologi di Jakarta dan diharapkan mampu mengurangi risiko yang dapat membahayakan masyarakat,” ujarnya.
Operasi modifikasi cuaca dilakukan setelah sebelumnya curah hujan yang sangat deras dengan intensitas lebih dari 300 milimeter (mm) per hari memicu banjir yang merendam tiga kota di Provinsi Jakarta pada 29-30 Januari 2025.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Jakarta Mohamad Yohan mengungkapkan, bahkan dua hari setelahnya diguyur hujan sangat deras, banjir masih menggenangi 34 RT di Kota Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur dengan ketinggian muka air 25-50 sentimeter. Termasuk ruas jalan di kawasan Cakung-Cilincing, Kelurahan Sukapura, Jakarta Timur, yang masih tergenang dengan ketinggian air semata kaki orang dewasa.
BPBD Jakarta mencatat lebih kurang 1.944 warga yang terdampak banjir. Ribuan orang warga tersebut dipastikan mendapatkan pelayanan maksimal mulai dari pemenuhan kebutuhan pangan, air bersih, kesehatan, hingga pengungsian yang layak.
sumber : Antara