BPBD Cianjur awasi ketat di pantai selatan, antisipasi hujan ekstrem

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memperketat pengawasan di sepanjang pantai ...

BPBD Cianjur awasi ketat di pantai selatan, antisipasi hujan ekstrem
Kami siagakan seluruh Relawan Tangguh Bencana (Retana) di 32 kecamatan untuk melakukan pengawasan dan pelaporan setiap harinya...

Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memperketat pengawasan di sepanjang pantai selatan Cianjur guna antisipasi gelombang tinggi dan bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang hingga tanah longsor.

Kepala BPBD Cianjur Asep Kusmanawijaya di Cianjur, Minggu, mengatakan berdasarkan informasi BMKG hujan ekstrem akan melanda sebagian besar wilayah Jawa Barat, termasuk Cianjur, yang harus diwaspadai karena sebagian besar wilayah Cianjur rawan bencana.

"Kami siagakan seluruh Relawan Tangguh Bencana (Retana) di 32 kecamatan untuk melakukan pengawasan dan pelaporan setiap harinya terkait situasi dan kondisi cuaca di wilayahnya masing-masing, termasuk mengimbau kesiapsiagaan warga," katanya.

Relawan juga diminta mensosialisasikan terkait larangan bagi nelayan untuk melaut sementara waktu, guna menghindari hal tidak diinginkan saat gelombang tinggi, serta mengimbau pelaku wisata air melarang wisatawan mendekati air terjun saat hujan turun.

Baca juga:

Bahkan relawan dapat melakukan upaya penanganan cepat ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana dengan melakukan evakuasi terhadap warga yang tinggal di wilayah rawan bencana, seperti banjir, longsor, dan pergerakan tanah, terutama di wilayah selatan.

"Tahun ini kami juga berencana untuk mengadakan Rencana Kontijensi (Renkon) Bencana Gunung Merapi atau Tsunami, dimana kegiatan tersebut melibatkan tim ahli dari Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), konsultan bencana, dan lainnya," kata dia.

Sedangkan terkait pagu anggaran belanja dan penanganan kebencanaan yang didapat BPBD Cianjur tahun 2025 sebesar Rp10.663.928.980, dimana sekitar 60 persen diantaranya untuk kebutuhan operasional seperti gaji pegawai, tunjangan, listrik, dan lainnya.

Baca juga:

"Untuk gaji, tunjangan,, dan operasional, itu sekitar Rp6 miliar. Sedangkan untuk kegiatan sekitar Rp4,4 miliar dengan rincian Rp2,4 miliar dialokasikan untuk insentif 1.800 Retana yang bertugas di 360 desa," katanya.

Ditambah honor 22 anggota Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) beserta biaya operasional-nya sekitar Rp 900 juta. Sisanya Rp1,1 miliar akan digunakan untuk kegiatan tiga bidang yang dititik beratkan dalam simulasi dampak risiko bencana.

"Selama setahun tiga bidang mendapat pagu anggaran sekitar Rp900 juta, seperti Bidang Kedaruratan dan Logistik, Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, dan Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi," kata Asep Kusmanawijaya.

Baca juga:

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025