Wamenag minta ICMI Riau jadi penggerak pelestarian kearifan lokal
Wakil Mentri Agama RI, Dr. Romo HR Muhammad Syafii SH, MHum meminta Pengurus Wilayah Ikatan Cendekiawan Muslim ...
Pekanbaru (ANTARA) - Wakil Mentri Agama RI, Dr. Romo HR Muhammad Syafii SH, MHum meminta Pengurus Wilayah Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah (Orwil) Riau bisa menjadi penggerak pelestarian kearifan lokal.
Kearifan lokal adalah pandangan hidup masyarakat di suatu wilayah mengenai lingkungan alam dan tempat mereka tinggal, mencerminkan cara hidup, budaya, kebiasaan dan tradisi mereka. Pandangan hidup ini menjadi kepercayaan berurat berakar menjadi kepercayaan mereka selama puluhan hingga ratusan tahun.
"Karena itu pengurus yang baru saja dikukuhkan selain penggerak melestarikan kearifan lokal sekaligus dapat menjalankan amanah yang diberikan dengan baik," kata Muhammad Syafii di Pekanbaru, Minggu.
Wamenag berada di Pekanbaru dalam rangkaian kegiatan Sarasehan Kebangsaan, serta menyaksikan pelantikan 100 pengurus baru Majelis Pengurus Wilayah Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah (Orwil) Riau periode 2025–2029 oleh Ketua Umum Majelis Pengurus Pusat (MPP) ICMI, Prof Dr. Arif Satria, M.Si. Wameng juga didampingi Kepala Kanwil Kemenag Riau, Muliardi.
Baca juga:
Ia berharap amanah bisa berjalan dengan baik jika sinergi antara ICMI dan berbagai elemen masyarakat dapat semakin erat membangun umat yang lebih baik lagi dan memberi manfaat luas bagi masyarakat.
Dengan semangat kebersamaan dan visi besar yang diusung, maka pelantikan pengurus ICMI Orwil Riau ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat peran cendekiawan Muslim dalam menghadapi tantangan global serta berkontribusi dalam pembangunan daerah dan bangsa.
Prof Dr. Arif Satria, mengatakan bahwa ICMI fokus pada lima kualitas utama yakni iman, fikir, kerja, karya dan hidup. Selain itu memiliki peran strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yakni sebagai inspirasi dan solusi bgai bangsa, rumah besar umat Islam, pengawal kehidupan berbangsa dan bernegara serta penguat ketahanan pangan.
"Saat ini ICMI menghadapi tantangan antara lain dominasi kecerdasan buatan, perubahan iklim, kemajuan teknologi, dan pemberantasan korupsi," katanya.
Baca juga:
Pewarta: Frislidia
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025