Cerita Tim SAR Longsor Petungkriyono Pekalongan, Lalui Medan Berat hingga Ungkap Kondisi Korban

Agus Yusuf, tim SAR Bumi Santri Pekalongan, menjadi bagian dari anggota yang membantu evakuasi korban longsor longsor di Pekalongan.

Cerita Tim SAR Longsor Petungkriyono Pekalongan, Lalui Medan Berat hingga Ungkap Kondisi Korban

TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota Gabungan menceritakan pengalaman mencekam ketika pencarian korban di Kecamatan , Kabupaten , Jawa Tengah.

Seperti diketahui, bencana dan banjir bandang melanda wilayah pada Senin (20/1/2025). 

Bencana terjadi ketika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kecamatan . 

Akibatnya, korban sementara mencapai 18 orang hingga Selasa  (21/1/2025) petang.

Agus Yusuf, anggota tim SAR Bumi Santri , turut membantu evakuasi korban . 

Cuaca buruk, medan terjal yang dilalui pun menjadi tantangan besar dalam proses evakuasi. 

Menurut Agus, kondisi pasca banjir bandang dan , porak poranda.

"Kabar pertama terjadi Senin (20/1/2025) malam bersamaan dengan banjir bandang di Kedungwuni dan Wonopringgo," ungkap Agus Yusuf, Selasa (21/1/2025), dilansir TribunJateng.com.

Ia menjelaskan, tim SAR Bumi Santri memilih menunda perjalanan ke Petungkriyono karena kondisi malam hari yang berbahaya.

Kondisi Jalan Berlumpur, Penuh Batu dan Pohon Tumbang

Baca juga:

Tim berangkat ke lokasi pada Selasa pagi bersama Basarnas Semarang, BPBD, PMI, dan relawan lainnya.

Agus menceritakan, tim tiba di setelah perjalanan 2 jam melalui jalur Wanayasa-Kalibening, Kabupaten Banjarnegara. Tim pun berkoordinasi dengan pemerintah setempat.

Dikatakan Agus, Dari titik terakhir yang dapat dilalui kendaraan, tim masih harus berjalan kaki sejauh 5 km di jalan berlumpur, penuh batu, dan pohon tumbang.

"Jembatan utama terputus. Kondisi di berbagai titik semakin menyulitkan evakuasi," tambah Agus.

Selain itu, cuaca yang tidak menentu juga menjadi kendala.