Dulu Jadi RS Darurat Covid, Kini Wisma Atlet Kemayoran Diwacanakan Sebagai Permukiman ASN
RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran resmi menghentikan operasionalnya pada 31 Maret 2023. Kini, diwacanakan sebagai rumah susun bagi ASN.
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengabarkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa 10 tower , Pademangan, Jakarta Utara telah selesai direvitalisasi menjadi rumah susun bagi aparatur sipil negara (ASN) pada akhir April 2025.
menyampaikan bahwa tiga tower di Kemayoran sudah selesai dan akan diresmikan pada akhir Januari. Selain itu, tujuh tower lainnya di Kemayoran dan Pademangan akan diresmikan pada bulan April.
Di samping itu, dia juga melaporkan bahwa 27 tower hunian ASN di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, telah selesai dibangun, dengan rencana pemerintah untuk membangun 20 tower tambahan. Ada juga 36 rumah jabatan menteri yang siap dihuni.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menjelaskan bahwa Wisma Atlet akan diubah fungsi menjadi rumah susun (rusun), dengan sebagian diantaranya akan disewakan (rusunawa) dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah untuk mendukung operasional area tersebut. Lantas, bagaimana profil dari Wisma Atlet Kemayoran?
Profil Wisma Atlet Kemayoran
Wisma Atlet Kemayoran telah resmi berhenti beroperasi sebagai (RSDC) pada 31 Maret 2023. Dalam upacara penutupan, Koordinator RSDC, dr. Guntoro, menyampaikan rasa syukur karena perjuangan menangani pasien COVID-19 telah mencapai akhir. Wisma Atlet, yang awalnya dibangun untuk Asian Games 2018, kini tak lagi difungsikan sebagai fasilitas kesehatan darurat.
Wisma Atlet berdiri sejak tahun 2018 untuk mendukung Asian Games XVIII dan Asian Para Games. Pembangunan ini berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2016 yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo. Terletak di Kemayoran, Jakarta, kompleks ini memiliki 10 tower apartemen fully furnished yang mampu menampung hingga 21.976 unit. Proyek ini dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dan diresmikan pada Februari 2018.
Pada awal pandemi COVID-19 di 2020, Wisma Atlet dialihfungsikan menjadi RSDC untuk merawat pasien COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang. Peresmian dilakukan oleh Presiden Jokowi pada 23 Maret 2020, dan empat tower pertama digunakan untuk tempat isolasi, laboratorium, serta ruang radiologi. Dalam waktu singkat, tiga tower tambahan dioperasikan sehingga total tujuh tower difungsikan untuk penanganan pandemi. Hingga September 2020, RSDC Wisma Atlet telah melayani lebih dari 14.000 pasien.
Dengan berkurangnya kasus COVID-19 dan tingkat keterisian RSDC yang menurun, BNPB memutuskan untuk menghentikan operasional Wisma Atlet sebagai RSDC melalui surat resmi pada akhir 2022. Namun, untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan kasus, satu tower masih dioperasikan hingga awal 2023.
Setelah resmi ditutup, muncul usulan agar Wisma Atlet dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta untuk dijadikan rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta mendukung ide ini agar kompleks yang sebelumnya kosong dapat dimanfaatkan kembali. Pemprov DKI menyatakan akan mengkaji rencana dengan serius.
Dalam acara penutupan, Koordinator RSDC, dr Guntoro, menyampaikan apresiasi kepada seluruh relawan atas dedikasi mereka selama pandemi. Sebagai tanda perpisahan, ID card relawan dilepas, dan mereka diberikan piagam penghargaan. Selain itu, alat kesehatan yang digunakan akan dihibahkan atau dikembalikan ke tempat asal. Di antara alat tersebut terdapat peralatan ICU, tempat tidur, dan perlengkapan pendukung lainnya yang akan didata untuk pengelolaan lebih lanjut.
Ni Kadek Trisna Cintya Dewi dan Andika Dwi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.