Fakta Miras yang Tewaskan 8 Orang di Cianjur, Berkadar Alkohol 96 Persen dan Dijadikan Disinfektan

Pesta miras di Cianjur berujung maut. Sebanyak 8 orang meninggal dan 4 dirawat di rumah sakit. Mereka membeli alkohol kadar 96 persen di marketplace.

Fakta Miras yang Tewaskan 8 Orang di Cianjur, Berkadar Alkohol 96 Persen dan Dijadikan Disinfektan

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 8 warga Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten , Jawa Barat tewas setelah pesta (miras).

Selain itu, ada 4 warga yang masih dirawat di rumah sakit akibat menegak berkadar 96 persen.

Kasat Narkoba Polres , AKP Septian Pratama, mengatakan pesta diikuti 12 orang pada Jumat (7/2/2025) lalu.

"Dari 12 orang yang mengkonsumsi alkohol jenis etanol berkadar 96 persen itu, hingga Sabtu (8/2/2025) malam tercatat ada delapan orang yang meninggal dunia," paparnya, Sabtu (8/2/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

Identitas 8 korban tewas yakni E (55), G (35), H (29), J (34), JS (45), RH (33), I (34), dan EI (17).

"Empat korban yang masih menjalan perawatan medis yaitu IK (27) di Rumah Sakit Dr Hafidz (RSDH), lalu ADS (18), NB (42) dan SU (42) di RSUD Sayang ," lanjutnya.

Para korban tewas meninggal di lokasi dan waktu yang berbeda.

"Korban yang meninggal dunia di rumah itu karena tidak sempat dibawa ke rumah sakit. Saat ini beberapa korban tewas sudah diserahkan ke keluarganya," imbuhnya.

Menurutnya, yang diminum bukan oplosan lantaran kadar murninya 96 persen.

"Dari belasan korban itu, mereka telah mengkonsumsi sebanyak 5 liter alkohol berkadar 96 persen. Padahal jelas alkohol tersebut bukan untuk diminum dan hanya untuk pemakaian luar," terangnya.

Miras dipesan di marketplace dan tiba di rumah salah satu korban pada Kamis (6/2/2025).

Baca juga:

"Informasi yang diperoleh sementara, kejadian tersebut berawal ketika korban R (34) mengajak teman-temannya untuk membeli alkohol berkadar 96 persen tersebut," tuturnya.

Miras tiba dalam bentuk satu jerigen dan dicampur korban menggunkan minuman perasa.

"Pada keesokan harinya mereka mulai merasakan gejala, dan harus dibawa ke rumah sakit," katanya.