Film Pabrik Gula Disebut Mengandung Pornografi Begini Respon Manoj Punjabi
Manoj Punjabi selaku produser merespon dan menepis anggapan netizen bahwa dirinya ingin menyisipkan unsur pornografi.
Manoj Punjabi selaku produser merespon dan menepis anggapan netizen bahwa dirinya ingin menyisipkan unsur pornografi.
IST
Sutradara Awi Suryadi siap reuni dengan akun X(twitter) @simpleman dalam film horor terbaru berjudul 'Pabrik Gula'. Awi kembali akan menggarap sebuah film horor yang diangkat dari thread viral milik Simpleman di twitter, setelah sebelumnya sukses mencetak rekor dengan film KKN Di Desa Penari.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film Pabrik Gula menuai kritik setelah teaser posternya dirilis. Bahkan film garapan Awi Suryadi itu disebut membawa kembali film Indonesia ke era horor porno.
Baca juga:
Manoj Punjabi selaku produser merespon dan menepis anggapan netizen bahwa dirinya ingin menyisipkan unsur di film horor Pabrik Gula.
"Ini kan bukan sesuatu yang dibuat-buat, bukan seperti ‘oh kita mau bikin film unsur ’ oh tidak," ujar di kawasan Kuningan , belum lama ini.
"Ini (teaser poster) akan sangat relate dengan film di Pabrik Gula. Respon netizen memang nggak selalu dapat positif respon, saya merasa kita dalam koridor yang wajar," kata Manoj.
Manoj merasa teaser posternya memang sedikit mengundang kontroversi, tapi tidak melanggar aturan apapun.
"Ya sedikit kontroversi saja, bukan melakukan sesuatu yang salah. Bener atau tidak kan itu persepsi masing-masing, yang penting ini masih di koridor wajar," terang Manoj.
Baca juga:
"Kalau saya bilang (teaser) posternya sesuai dengan isinya dan akan tau kenapa gambar posternya seperti itu," tuturnya.
Manoj juga menegaskan bahwa teaser poster yang jadi perbincangan itu bukan sengaja untuk mencari gimmick.
"Jadi kami bukan gimmick doang bikin poster begini agar dapat sensasi dan viral. Tapi emang ada hubungannya kenapa posternya begini," ungkap .
-
"); $(".loading").show(); var newlast = getLast;
$.getJSON("https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?",
{start: newlast,section:'5',img:'thumb2'}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) { if(val.title){ newlast
= newlast + 1; if(val.video) { var vthumb = ""; var vtitle = "
"; } else { var vthumb = ""; var vtitle = ""; } if(val.thumb) {
var img = "
- "+img+" "); } else{ $("#latestul").append('
- '); $("#test3").val("Done"); return false; } }); $(".loading").remove(); }); } else if (getLast > 150) { if ($("#ltldmr").length == 0){ $("#latestul").append('
- '); } } } }); }); function loadmore(){ if ($("#ltldmr").length > 0) $("#ltldmr").remove(); var getLast = parseInt($("#latestul > li:last-child").attr("data-sort")); $("#latestul").append(""); $(".loading").show(); var newlast = getLast ; if($("#test3").val() == 'Done'){ newlast=0; $.getJSON("https://api.tribunnews.com/ajax/latest", function(data) { $.each(data.posts, function(key, val) { if(val.title){ newlast = newlast + 1; if(val.video) { var vthumb = ""; var vtitle = " "; } else { var vthumb = ""; var vtitle = ""; } if(val.thumb) { var img = "
- "+img+" "); }else{ return false; } }); $(".loading").remove(); }); } else{ $.getJSON("https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?", {start: newlast,section:sectionid,img:'thumb2',total:'40'}, function(data) { $.each(data.posts, function(key, val) { if(val.title){ newlast = newlast+1; if(val.video) { var vthumb = ""; var vtitle = " "; } else { var vthumb = ""; var vtitle = ""; } if(val.thumb) { var img = "
- "+img+" "); }else{ return false; } }); $(".loading").remove(); }); } }