Gencatan Senjata Israel-Hamas Tertunda: Apa Penyebabnya?

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas mengalami penundaan. Apa yang Menyebabkan Penundaan Gencatan Senjata?

Gencatan Senjata Israel-Hamas Tertunda: Apa Penyebabnya?

TRIBUNNEWS.COM - Gencatan senjata yang dijadwalkan antara Israel dan Hamas pada Minggu (19/1/2025) 2025 pagi waktu setempat mengalami penundaan.

Penundaan ini terjadi setelah Perdana Menteri Israel, , meminta Hamas untuk memberikan daftar sandera yang dijadwalkan akan dibebaskan pada hari itu.

Namun, Hamas menjelaskan bahwa mereka tidak dapat memenuhi permintaan tersebut karena alasan teknis yang belum diungkapkan lebih lanjut.

Apa yang Menyebabkan Penundaan Gencatan Senjata?

Netanyahu menegaskan bahwa gencatan senjata tidak akan dilaksanakan hingga Hamas menyerahkan daftar tiga sandera yang dijanjikan untuk dibebaskan.

Meskipun Hamas menegaskan komitmennya terhadap kesepakatan gencatan senjata, mereka mengungkapkan bahwa keterlambatan dalam penyampaian nama-nama sandera disebabkan oleh faktor teknis.

Hal ini menambah ketegangan di wilayah Gaza, seperti dilaporkan oleh Al Jazeera.

Menurut seorang juru bicara militer Israel, selama gencatan senjata yang tidak terwujud, Israel akan terus melakukan serangan di wilayah Gaza.

Akibatnya, serangan tersebut mengakibatkan tewasnya tiga warga Palestina di bagian timur Kota Gaza.

Militer Israel menyatakan bahwa mereka telah menyerang target-target militan di Gaza utara dan tengah.

Bagaimana Proses Gencatan Senjata Ini?

Perjanjian gencatan senjata ini adalah hasil dari negosiasi panjang yang melibatkan Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat, dengan tujuan untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama 15 bulan.

Gencatan senjata direncanakan dalam tiga tahap.

Pada tahap pertama, 33 sandera yang tersisa, termasuk wanita, anak-anak, dan pria yang sakit, akan dibebaskan dengan imbalan pembebasan hampir 2000 tahanan Palestina, termasuk anggota kelompok militan.

Setelah pembebasan sandera pertama, kesepakatan ini mengatur pembebasan lebih banyak sandera setiap minggu.

Namun, masa depan gencatan senjata ini masih penuh ketidakpastian.