Heboh Kurs Dollar AS di Google Jadi Rp 8.170, Bank Indonesia dan Google Beri Penjelasan

Bank Indonesia dan Google memberikan penjelasan terkait anjloknya kurs dollar AS terhadap rupiah di Google yang terjadi pada Sabtu (1/2/2025) sore.

Heboh Kurs Dollar AS di Google Jadi Rp 8.170, Bank Indonesia dan Google Beri Penjelasan

TRIBUNNEWS.COM - Pada Sabtu (1/2/2025), informasi mengenai nilai tukar dollar AS terhadap rupiah di situs pencarian tiba-tiba menjadi sorotan publik.

Bagaimana tidak, nilai tukar 1 dollar AS ditampilkan secara mengejutkan menjadi Rp 8.170.

Selain nilai tukar dollar AS, kurs Euro juga mencatatkan penurunan yang signifikan, ditunjukkan dengan nilai tukar sebesar Rp 8.348,5.

Kejadian ini memicu kegaduhan di kalangan pengguna internet dan menimbulkan pertanyaan mengenai akurasi informasi yang disediakan oleh .

Apa Tanggapan (BI) Mengenai Masalah Ini?

Menanggapi situasi tersebut, (BI) segera memberikan penjelasan.

Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior BI, menjelaskan, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan untuk meluruskan informasi yang salah tersebut.

"Tim kami sedang kontak dengan untuk meng-clear-kan masalah ini," ungkap Destry, yang dikutip dari Kontan.co.id.

Destry menegaskan bahwa posisi nilai tukar rupiah yang ditampilkan di adalah akibat dari kesalahan teknis.

Ia juga memberikan bukti dengan tangkapan layar menunjukkan posisi nilai tukar rupiah di monitor Bloomberg dan Yahoo Finance.

Menurut data Bloomberg, nilai tukar rupiah masih berada di kisaran Rp 16.300 per dollar AS, sedangkan Yahoo Finance mencatat di angka Rp 16.294 per dollar AS.

Apa Penjelasan Mengenai Kesalahan Ini?

Setelah kegaduhan ini, Google memberikan penjelasan terkait permasalahan yang terjadi.

Baca juga:

Perusahaan mesin pencari tersebut menyatakan bahwa ada masalah yang mempengaruhi informasi kurs rupiah di Search.

“Kami menyadari adanya masalah yang mempengaruhi informasi nilai tukar (IDR) di Search. Data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga,” demikian pernyataan resmi dari .

Google menjelaskan akan segera melakukan perbaikan terhadap kesalahan yang terjadi.