Trump Larang Heli Terbang di Sejumlah Wilayah AS Buntut Tabrakan Maut Black Hawk-American Airlines

Trump memberlakukan aturan baru, melarang helikopter terbang di sejumlah wilayah di AS, buntut kecelakaan Black Hawk dan pesawat American Airlines

Trump Larang Heli Terbang di Sejumlah Wilayah AS Buntut Tabrakan Maut Black Hawk-American Airlines

TRIBUNNEWS.COM – Presiden (AS) memberlakukan aturan baru, melarang helikopter terbang di sejumlah wilayah di kawasan AS, buntut insiden kecelakaan yang melibatkan helikopter dan pesawat .

Pembatasan ini ditetapkan Trump dengan berkoordinasi dengan Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA).

Dalam keterangan tertulisnya Trump melarang terbang helikopter di sekitar di area sekitar Sungai Potomac dan Bandara Nasional Ronald Reagan Washington (DCA).

Aturan ini ditetapkan untuk mengurangi risiko tabrakan lain, serta untuk mengamankan wilayah udara di sekitar Bandara Reagan, dan memastikan keselamatan lalu lintas pesawat dan helikopter.

Namun, khusus helikopter kepolisian, layanan medis, pertahanan udara, dan transportasi kepresidenan akan diizinkan beroperasi dengan pengawasan ketat.

"Keputusan hari ini akan segera membantu mengamankan wilayah udara di dekat Bandara Reagan, memastikan keselamatan lalu lintas pesawat dan helikopter," kata Menteri Transportasi AS Sean Duffy dikutip dari NPR.

"Rakyat Amerika berhak mendapatkan kepercayaan penuh pada sistem penerbangan kami dan tindakan hari ini merupakan langkah signifikan menuju pemulihan kepercayaan itu,” imbuhnya.

Pembatasan ini akan berlaku setidaknya hingga laporan awal investigasi NTSB dirilis dalam 30 hari ke depan.

Setelah itu, pemerintah akan mengevaluasi kembali kebijakan tersebut untuk memastikan keselamatan penerbangan di kawasan tersebut.

Heli Diduga Terbang Terlalu Tinggi

Kecelakaan yang melibatkan helikopter Black Hawk dan pesawat American Airlines jadi insiden paling fatal dunia penerbangan AS selama dua dekade terakhir.

Baca juga:

Menurut laporan terbaru, kecelakaan itu menewaskan 67 orang yang terdiri dari  64 penumpang dan 3 kru heli .

Donald Trump menuding penyebab dari kecelakaan itu lantaran helikopter militer yang sedang dalam patroli latihan itu terbang terlalu tinggi dari yang diizinkan.

Pernyataan Trump muncul setelah data radar awal dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS mencatat bahwa helikopter terbang di atas 200 kaki atau 61 meter.

Angka itu melebihi ketinggian maksimum yang ditentukan ketika terbang di koridor yang disetujui dekat bandara pusat Washington yang sibuk.