Gaji Tak Jelas, Banyak Petugas Dapur MBG Mundur di Sumenep, Kepala SPPG Sebut Bersifat Relawan
Banyak petugas dapur MBG di Sumenep mundur karena gaji tak jelas dan jam kerja berat pada Senin (13/1/2025).
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah petugas dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten , Madura, mengundurkan diri setelah program dimulai pada 13 Januari 2025.
Alasan utama pengunduran diri ini adalah beban kerja yang dianggap terlalu berat dan ketidakpastian mengenai upah yang akan diterima.
Para petugas mengaku tidak pernah diberi tahu mengenai besaran upah yang akan diterima.
"Tidak ada dokumen kontrak gaji, apakah harian atau bulanan," ungkap narasumber tersebut.
Ia menambahkan bahwa para pekerja ini dianggap sebagai .
Moh Farid (56) dan Asia Wulandari (48) sepasang suami istri yang juga terlibat dalam program ini, mengungkapkan alasan serupa.
Farid yang bertugas di bagian pemorsian dan Wulan yang mengolah sayur, memutuskan mundur karena jam kerja yang bertabrakan dengan jadwal warung nasi mereka.
"Sejak mengikuti pelatihan di Kodim 0827 pada September 2024, tidak ada dokumen yang ditandatangani terkait besaran gaji," kata Farid.
Ia juga sempat menanyakan kepastian gaji kepada Kepala Satuan Pemenuhan Gizi Gratis (SPPG), Mohammad Kholilurrahman, namun tidak mendapatkan jawaban memuaskan.
Kepala SPPG , Mohammad Kholilurrahman, mengonfirmasi adanya pengunduran diri petugas dapur.
"Data terakhir menunjukkan bahwa ada beberapa relawan yang mengundurkan diri dengan berbagai alasan, termasuk jam kerja yang dinilai terlalu lama," ujarnya.
Baca juga:
Kholilurrahman juga menegaskan bahwa semua yang bertugas dalam program ini adalah dan tidak ada kontrak yang mengikat.
"Mau berhenti silakan, tidak mau berhenti silakan," katanya.
Ia menyebutkan bahwa kewenangan terkait upah ada di tangan Kodim 0827 .
Dengan pengunduran diri ini, program MBG diharapkan dapat mencari solusi untuk meningkatkan kesejahteraan petugas dan memastikan kejelasan mengenai upah yang akan diterima.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).