Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada Kamis diperkirakan bergerak melemah seiring penurunan
ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga acuan oleh The
Fed.IHSG dibuka melemah 4,77 poin atau 0,07 persen ke posisi
7.303,89. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks
LQ45 turun 1,06 poin atau 0,12 persen ke posisi 885,39."Pasar
keuangan Indonesia hari ini diproyeksi akan tertekan dan
cenderung melemah karena besarnya tekanan eksternal," sebut Tim
Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta,
Kamis.Dari mancanegara, laporan Indeks Harga Konsumen (CPI)
Amerika Serikat (AS) Oktober 2024 menunjukkan inflasi tahunan
merangkak naik ke 2,6 persen year on year (yoy), atau naik
dibandingkan September 2024 sebesar 2,4 persen (yoy), yang
mencerminkan stabilitas inflasi di tengah perlambatan ekonomi
global.Secara bulanan, inflasi AS mencapai 0,2 persen month to
month (mtm) pada Oktober 2024 atau sama dengan September 2024,
yang meningkatkan peluang Federal Reserve untuk kembali memangkas
suku bunganya pada Desember 2024.Saat ini, pelaku pasar semakin
skeptis bahwa The Fed akan melanjutkan pemangkasan suku bunga
sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember 2024
mendatang.Baca juga: Baca juga: Menurut CME FedWatch Tool, ekspektasi
pemangkasan suku bunga acuan telah menurun dari 82,73 persen
menjadi hanya 58,7 persen.Fokus pelaku pasar saat ini tertuju
pada pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang dijadwalkan Kamis
malam serta data penjualan ritel AS pada Jumat (15/11), yang
diantisipasi akan memberikan sinyal tambahan mengenai arah
kebijakan moneter AS.Dari dalam negeri, kabar kurang
menggembirakan datang dari data terbaru penjualan ritel
Indonesia, yang mana BI melaporkan penjualan eceran yang kurang
memuaskan.Per September 2024, Indeks Penjualan Riil (IPR)
tercatat 210,6 atau tumbuh sebesar 4,8 persen year on year (yoy),
atau lebih rendah dibandingkan Agustus 2024 yang tumbuh 5,8
persen (yoy).Sedangkan, pada prakiraan Oktober 2024 tampak
melandai menjadi 1 persen (yoy), penjualan ritel yang lemah bisa
menjadi sinyal bahwa konsumen semakin berhati-hati dalam
pengeluaran, yang berpotensi memperlambat konsumsi
domestik-komponen utama yang menopang Produk Domestik Bruto (PDB)
Indonesia.Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks
Nikkei menguat 37,60 poin atau 0,10 persen ke level 38.759,30,
indeks Hang Seng melemah 35,95 poin atau 0,18 persen ke level
19.787,49, indeks Shanghai melemah 5,16 poin atau 0,15 persen ke
3.435,11, dan indeks Straits Times melemah 9,23 poin atau 0,25
persen ke 3.711,10.Baca juga: Baca juga: