India Vonis Mati 5 Pria karena Bunuh Ayah dan Batita serta Perkosa Remaja
Pengadilan India menjatuhkan vonis mati terhadap 5 pria karena pemerkosaan remaja dan pembunuhan terhadap ayah korban serta keponakannya
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pengadilan di telah menjatuhkan hukuman mati kepada lima pria atas beramai-ramai terhadap seorang remaja putri. Seperti dilansir pada Kamis, para pelaku juga korban pemerkosaan itu, serta membunuh ayah sang korban dan keponakannya yang masih balita.
Kejahatan itu dilakukan pada Januari 2021 ketika para pria itu menawarkan gadis itu dan keluarganya – semua anggota komunitas suku yang kurang beruntung di negara bagian tengah Chhattisgarh – membawa mereka dengan sepeda motor saat para korban menunggu transportasi umum.
Mereka kemudian memukuli ayah remaja itu sampai tewas ketika dia berusaha menghentikan pemerkosaan anaknya. Mereka juga membunuh keponakannya yang berusia tiga tahun, kata jaksa Sunil Kumar Mishra.
Korban pemerkosaan kemudian ditemukan tidak sadarkan diri oleh penduduk desa beberapa hari kemudian dan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Lima pria dinyatakan bersalah atas pemerkosaan dan pembunuhan tiga kali lipat "dan dijatuhi hukuman mati", kata Mishra pada Kamis, sehari setelah hukuman itu dipublikasikan oleh pengadilan.
Seorang pria keenam "dinyatakan bersalah atas asosiasi dalam kejahatan, tetapi keterlibatannya dalam pemerkosaan tidak terbukti, sehingga dia dijatuhi hukuman penjara selama sisa hidupnya karena pembunuhan", ia menambahkan.
India memberlakukan hukuman mati, meskipun jarang dilakukan dalam praktiknya.
Rata-rata hampir 90 pemerkosaan per hari dilaporkan pada 2022 di negara berpenduduk 1,4 miliar orang itu, tetapi para aktivis mengatakan lebih banyak lagi yang tidak dilaporkan.
Sebuah pengadilan di kota timur Kalkuta menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada seorang pria pekan ini setelah dia dinyatakan bersalah memperkosa dan membunuh seorang dokter berusia 31 tahun tahun lalu.
Penemuan tubuhnya yang berlumuran darah di sebuah rumah sakit yang dikelola pemerintah pada Agustus memicu kemarahan tenaga medis dan protes nasional terhadap masalah kekerasan kronis terhadap perempuan.
Sifat mengerikan dari serangan itu menarik perbandingan dengan pemerkosaan beramai-ramai dan pembunuhan seorang wanita muda di bus Delhi pada 2012, yang juga memicu protes nasional selama berminggu-minggu.
Empat pria yang dihukum atas serangan bus dieksekusi pada Maret 2020.
Pekan lalu lebih dari empat lusin pria ditangkap karena pelecehan seksual berulang terhadap seorang remaja, yang mengatakan sekitar 60 pria menargetkannya di negara bagian selatan Kerala selama beberapa tahun.