Menhan targetkan dua unit Fregat Merah Putih beroperasi akhir 2025

Menteri Pertahanan (Menhan) Letnan Jenderal Tentara Nasional Indonesia Purnawirawan (Letjen TNI Purn) Sjafrie Sjamsoeddin menargetkan dua unit kapal perang Fregat Merah Putih bisa diluncurkan dan beroperasi sebelum akhir tahun ...

Menhan targetkan dua unit Fregat Merah Putih beroperasi akhir 2025

Surabaya (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) Letnan Jenderal Tentara Nasional Indonesia Purnawirawan (Letjen TNI Purn) Sjafrie Sjamsoeddin menargetkan dua unit kapal perang Fregat Merah Putih bisa diluncurkan dan beroperasi sebelum akhir tahun 2025."Targetnya kita luncurkan Juni. Kemudian, InsyAllah dalam waktu singkat Fregat Merah Putih 1 dan 2 siap beroperasi," katanya kepada wartawan di Surabaya, Jumat.Fregat Merah Putih 1 telah dikerjakan di galangan PT PAL Indonesia sejak 2023.Kemudian, industri strategis di bidang pertahanan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu kemudian menyusul mengerjakan Fregat Merah Putih 2 pada 2024.Dua unit kapal tempur pertama buatan putra-putri Indonesia tersebut semula diprediksi baru dapat dioperasikan pada 2028 atau 2029.Namun Menhan Sjafrie Sjamsoeddin usai mengunjungi PT PAL Indonesia di Surabaya menyatakan proses pengerjaannya yang meliputi material, teknologi hingga SEWACO atau kecanggihan sistem persenjataannya mengalami kemajuan signifikan."Saya harap Fregat Merah Putih bisa meluncur lebih cepat dari target yang ditentukan. Artinya meluncur itu siap beroperasi platform, alat komunikasi, serta seluruh persenjataannya. Saya lihat usaha itu sudah ada. Tinggal nanti saya akan mengikuti perkembangannya dari waktu ke waktu," ujarnya.Dalam kesempatan itu, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mengapresiasi perkembangan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi di PT PAL Indonesia dalam pembuatan kapal perang yang dinilai pesat selama beberapa tahun terakhir.Menurutnya dengan perkembangan SDM dan teknologi tersebut, kapal perang buatan PT PAL bisa diandalkan untuk keperluan pertahanan negara."Tentunya masih perlu didorong agar perkembangan SDM dan teknologinya bisa lebih ditingkatkan lagi. Di antaranya bisa menjalin kerja sama dengan para ahli dari luar negeri. Selain itu kita juga perlu bekerja sama dengan industri pertahanan luar negeri, demi semakin meningkatkan kemampuan pertahanan Indonesia," tuturnya.