Elon Musk Akui Gunakan Jasa Boosting di Game Path of Exile 2 dan Diablo 4

Elon Musk Akui Gunakan Jasa Boosting di Game Path of Exile 2 dan Diablo 4. ????Miliarder terkenal, Elon Musk, kembali menjadi sorotan publik setelah mengakui menggunakan jasa account boosting untuk karakter game-nya di Path of Exile 2 (PoE2) dan Diablo 4. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Elon Musk Akui Gunakan Jasa Boosting di Game Path of Exile 2 dan Diablo 4

Jakarta (beritajatim.com) – Miliarder terkenal, Elon Musk, kembali menjadi sorotan publik setelah mengakui menggunakan jasa account boosting untuk karakter game-nya di Path of Exile 2 (PoE2) dan Diablo 4.

Pengakuan ini muncul setelah muncul spekulasi di internet yang mempertanyakan keaslian kemampuannya sebagai seorang gamer hardcore.

Musk sempat mengejutkan komunitas gaming dengan menyiarkan dirinya memainkan karakter PoE2 bernama Percy_Verence, yang berada di level tinggi. Namun, para penonton merasa heran karena ia terlihat tidak memahami mekanisme dasar permainan tersebut. Karakter hardcore miliknya akhirnya mati di level 97, yang memicu diskusi lebih luas soal bagaimana Musk mencapai level tersebut.

Pengakuan Elon Musk
Seorang kreator konten gaming, Nikowrex, baru-baru ini merilis video yang membagikan percakapan langsungnya dengan Musk.

Dalam percakapan itu, Musk secara terang-terangan mengakui menggunakan jasa boosting untuk meningkatkan level akunnya.

“Saya menggunakan jasa boosting karena mustahil mengalahkan pemain dari Asia tanpa melakukannya, karena mereka juga melakukannya,” ungkap Musk, seperti dikutip dalam video tersebut.

Saat ditanya apakah ia pernah mengklaim pencapaian tersebut sebagai miliknya sendiri, Musk membantah. “Saya tidak pernah mengklaim bahwa karakter hardcore dengan level tinggi itu sepenuhnya hasil kerja saya. Akun top di Diablo atau Path of Exile membutuhkan banyak orang untuk memainkan akun tersebut agar bisa memenangkan perlombaan leveling,” katanya.

Kritik dan Kontroversi
Pengakuan ini memunculkan kritik dari komunitas gamer, mengingat account boosting melanggar aturan layanan (terms of service) dari pengembang game seperti Blizzard (Diablo) dan Grinding Gear Games (Path of Exile).

Namun, Musk terlihat tidak menyesal. “Untuk apa saya meminta maaf? Saya tidak merasa ada yang salah,” ujarnya dengan tegas.

Di sisi lain, banyak yang mempertanyakan mengapa Musk tidak mengungkapkan hal ini sejak awal, terutama saat ia membanggakan pencapaiannya di Diablo 4 dalam sebuah wawancara dengan Joe Rogan.

Saat itu, Musk dengan bangga menyebut dirinya berada di jajaran 20 pemain terbaik Diablo 4 di dunia, meskipun ternyata ada campur tangan jasa boosting di balik pencapaian tersebut.

Dampak pada Komunitas Gaming
Penggunaan jasa boosting seperti yang dilakukan Musk memunculkan diskusi etika di kalangan gamer. Beberapa merasa kecewa, terutama karena Musk adalah sosok yang kerap menjadi panutan di berbagai bidang.

Namun, sebagian lainnya merasa tidak terkejut, mengingat Musk adalah orang yang sangat sibuk dengan berbagai proyek besar, seperti eksplorasi ruang angkasa dan teknologi kecerdasan buatan.

Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Blizzard maupun Grinding Gear Games terkait pelanggaran ini. Apakah tindakan Musk akan memengaruhi aturan permainan ke depan? Kita tunggu saja kelanjutannya. (ted)