APPA Bojonegoro Sebut Pabrik Pengelohan Tembakau Ganggu Aktivitas Belajar Mengajar

Reporter : Bima Rahmat SuaraBojonegoro.com – Aliansi Perlindungan Perempuan dan Anak (APPA) The post APPA Bojonegoro Sebut Pabrik Pengelohan Tembakau Ganggu Aktivitas Belajar Mengajar appeared first on SuaraBojonegoro.com.

APPA Bojonegoro Sebut Pabrik Pengelohan Tembakau Ganggu Aktivitas Belajar Mengajar

Reporter : Bima Rahmat

– Aliansi Perlindungan Perempuan dan Anak (APPA) Nafidatul Hima, soroti berdirinya perusahaan pengelolaan tembakau di Desa Sokowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro. Menurutnya berdirinya pabrik tersebut dinilai menganggu aktifitas belajar mengajar para siswa dan menganggu kesehatan warga setempat. Rabu (22/01/25).

Ini menjadi catatan tersendiri bagi kita ya memang kita harus mengantar perjuangan temen-temen guru,” katanya saat mendampingi para guru TK di gedung DPRD Kabupaten Bojonegoro.

Dari berdirinya perusahaan pengelolaan tembakau tersebut, selain menganggu aktivitas belajar mengajar dinilai juga berdampak pada kesehatan para siswa. Oleh sebab itu, lanjutnya, jika pabrik pengelolaan tembakau tetap berjalan haruslah terbuka terkait dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

“AMDAL nya bisa dibuka bersama untuk bagaimana kedepannya. Karena lebih dulu masyarakatnya daripada pabriknya,” ujar aktivis perempuan dan anak ini.

Dengan tegas perempuan yang akrab disapa Bu Hima ini menyatakan jika ada permasalahan antara management perusahaan dan para warga, maka harus ada hitam diatas putih antara kedua belah pihak. Dalam kesempatan ini Nafidatul Hima, berharap kepada pemerintah dan negara untuk rakyatnya.

“Biasanya pabrik suka berkilah kalau sudah ada AMDAL nya sudah ijinnya dan lain sebagainya ya sudah bau itu menyalahkan angin dan lain sebagainya,” tegasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, Fraksi Golkar Mitroatin, merespon atas keluhan para guru taman kanak-kanak (TK) Sokowati terkait dengan keberadaan pabrik pengelolaan tembakau. Para guru tersebut sharing dan meminta petunjuk kepada pimpinan DPRD agar aktivitas belajar mengajar tetap berjalan tanpa ada bau menyengat dari pengelolaan tembakau.

“Karena sudah ada ancaman bagi wali murid kalau masih begini saja nanti akan dipindahkan (siswa red),” pungkasnya.

Dalam pertemuan tersebut para guru TK tidak muluk-muluk yakni tidak ingin jika bau pengelolaan tembakau tidak menganggu proses belajar mengajar. Saat disinggung hasil sidak yang dilakukan oleh DPRD, wanita yang akrab disapa Bunda Mitroatin ini menegaskan jika pihaknya akan segera menindaklanjuti. (Bim/red).