IHSG Ditutup Menguat 1,05%, Saham LINK, PGEO, hingga DCII Jadi Top Gainers
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup menguat 1, 05% ke level 7.257 pada Rabu (22/1).
Indeks Harga Saham Gabungan atau ditutup menguat 1,05% ke level 7.257 pada Rabu (22/1). Pergerakan IHSG dipengaruhi sentimen Donald Trump dan laporan keuangan emiten.
Pilarmas Sekuritas menyampaikan Indek Bursa Asia mayoritas menguat setelah adanya serangkaian kebijakan baru dari Presiden AS, Donald Trump. Sentimen itu dikombinasikan dengan laba perusahaan yang kuat sehingga meningkatkan optimisme investor. Di sisi lain, ketidakpastian tarif membuat dolar mendekati level terendah dalam dua minggu.
Pekan ini, pasar menantikan perilisan neraca perdagangan Jepang yang diprediksi mengalami kenaikan. Pasar juga menantikan pengumuman suku bunga Bank Sentral Jepang (BoJ) yang diprediksi mengalami kenaikan dari sebelumnya 0,25% menjadi 0,5%.
"Di pasar komoditas, harga minyak turun tipis, setelah melemah lebih dari 2% semalam, karena rencana Trump untuk meningkatkan produksi energi AS," tulis Pilarmas Sekuritas dalam risetnya, Rabu (22/1).
Pada perdagangan hari ini, data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp 11,91 triliun dengan volume 17,2 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1.290.134 kali.
Sebanyak 270 saham menguat, 307 saham terkoreksi, dan 231 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 12.649,95 triliun.
Saham top gainers:
- PT Link Net Tbk (LINK)
- PT Remala Abadi Tbk (DATA)
- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
- PT Bundamedik Tbk (BMHS)
- PT DCI Indonesia Tbk (DCII)
Saham top losers:
- PT Victoria Investama Tbk (VICO)
- PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK)
- PT Petrosea Tbk (PTRO)
- PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI)
- PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP)