Harga Emas Dunia Diprediksi akan Alami Koreksi pada Perdagangan Pekan Depan

Harga emas dunia terus mengalami penguatan akibat ketidakpastian atas suku bunga Amerika Serikat dan kebijakan Donald Trump

Harga Emas Dunia Diprediksi akan Alami Koreksi pada Perdagangan Pekan Depan

TEMPO.CO, Jakarta - dunia diperkirakan akan mengalami koreksi dalam perdagangan pekan depan. Menurut Direktur PT Laba Berjangka Forexindo, Ibrahim Assuaibi, pergerakan harga emas spot sebagian besar akan berada di level 2.677, dengan resisten di 2.723.

Salah satu faktor utama yang mendorong koreksi harga emas adalah penguatan indeks dolar, yang diprediksi mencapai level 100. "Ini cukup tinggi untuk indeks dolar, yang terus mengalami penguatan akibat ketidakpastian atas suku bunga Amerika Serikat dan kebijakan Donald Trump, yang kemungkinan besar akan kembali menjabat sebagai presiden pada pekan depan," ujar Ibrahim dalam ketarangan resmi, Ahad, 19 Januari 2025.

Menurut Ibrahim, sejumlah data ekonomi Amerika Serikat, seperti penjualan ritel dan tingkat pengangguran, menunjukkan daya tahan ekonomi yang kuat. Kondisi ini membuat Federal Reserve (The Fed) cenderung tidak terburu-buru memangkas suku bunga.

Selain faktor ekonomi, stabilitas geopolitik juga menjadi katalis utama pelemahan harga emas. Ibrahim menyebut janji Donald Trump untuk menyelesaikan konflik di Timur Tengah mulai menunjukkan hasil. "Israel kembali melakukan gencatan senjata dengan Palestina, terutama Hamas. Jika geopolitik stabil, harga emas dunia biasanya akan terkoreksi," kata dia.

Meski demikian, prospek pertumbuhan ekonomi Cina juga memengaruhi sentimen pasar emas. Pada kuartal IV 2024, ekonomi Cina tumbuh 5,4 persen, dengan target pertumbuhan 5 persen pada 2025. Stimulus sebesar 3 triliun yuan yang digelontorkan pemerintah Cina diperkirakan akan mendukung perekonomian, meski harus menghadapi ancaman perang dagang dari Amerika Serikat.

"Pertumbuhan ekonomi Cina yang solid dan stimulus besar-besaran seharusnya menjadi pendukung kenaikan harga emas. Namun, penguatan dolar yang begitu signifikan kemungkinan besar akan tetap membatasi pergerakan emas dunia," kata Ibrahim.

Dalam situasi seperti ini, investor disarankan memantau perkembangan kebijakan The Fed, stabilitas geopolitik, serta pergerakan dolar AS, yang menjadi faktor dominan dalam menentukan arah harga emas dunia.