Menteri Sjafrie Samsoeddin Bahas Kerja Sama Militer dengan Menteri Pertahanan Cina di Beijing
Menteri Pertahan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin bertemu dengan Menteri Pertahanan Cina Admiral Dong Jun di Beijing.
TEMPO.CO, Jakarta -- Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bertemu Menteri Pertahanan Cina Admiral Dong Jun di Beijing, Cina, pada Rabu, 22 Januari 2025. Sjafrie dan timpalannya dari Cina itu membahas kerja sama bidang pertahanan.
Sjafrie mengatakan pemerintah merundingkan beragam jenis kerja sama militer yang akan dijalin dengan Cina. Mantan Wakil Menteri Pertahanan itu menuturkan, kerja sama itu akan terus ditingkatkan. "Kami tidak hanya berfokus pada transfer teknologi militer, tapi juga memperkuat hubungan langsung antar personel militer melalui soldier to soldier contact," kata Sjafrie dalam keterangan tertulis melalui media sosial Instagram. Kedua Menteri Pertahanan uga membahas soal kesepakatan penggunaan metode dialog antar dua negara dalam menyelesaikan permasalahan di kawasan.
Menteri Sjafrie menilai pendekatan dialog dapat mempererat hubungan Cina dan Indonesia di tengah panasnya konflik antar kawasan. Jenderal TNI Purnawirawan ini menyebutkan dinamika situasi geopolitik dan geostrategis yang terus berkembang saat ini menuntut Indonesia dan Cina bersama-sama menjaga kondusifitas. “Demi mewujudkan kebaikan dan kemajuan bersama," ujar dia.
Kunjungan Sjafrie ke Cina dilakukan beberapa hari setelah dia menghadiri The 13th IISS Shangri-La Dialogue Sherpa Meeting di Singapura. Dalam acara itu, Sjafrie menyampaikan pidato khusus (special address) soal komitmen Indonesia dan stabilitas regional. Kondisi tersebut, kata Sjafrie, dapat dicapai kolektif tanpa agresi untuk melindungi kedaulatan nasional.
Belum ada keterangan dari Kementerian Pertahanan Cina mengenai pertemuan Dong dan Sjafrie. Meski begitu, Kementerian Pertahanan pernah menerima kunjungan kehormatan militer dari Cina pada Jumat, 10 Januari 2024. Kunjungan tersebut menjadi rangkaian kegiatan untuk memperkuat kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Cina.
Dalam pertemuan kala itu, Sjafrie, jajaran direksi di lingkungan pertahanan, dan People's Liberation Army (PLA) dari Cina membahas sejumlah isu. Pembahasan mencakup penguatan bilateral pertahanan, termasuk rencana pertukaran teknologi, komunikasi, hingga pertukaran personel TNI. Pertukaran personel TNI antara Indonesia dengan Cina menjadi indikator penting untuk memperkuat pertahanan di masing-masing negara. Namun belum ada pengaturan teknis mengenai rencana ini.