Jaga Kesehatan Mental di Usia Senja dengan 10 Keterampilan Berikut
Menjaga kesehatan mental tetap optimal penting bagi lansia. Berikut beberapa keterampilan untuk menjaga kewaspadaan mental seiring bertambahnya usia.
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang mungkin pernah mengalami lupa lebih dari sekali. Misalnya, masuk ke ruangan tetapi lupa tujuannya atau tidak dapat mengingat tempat atau nama yang dikenal saat berbicara. Lupa sesekali dapat terjadi di usia berapa pun. Namun bagi para lansia, tujuan utama penuaan adalah menjaga tetap optimal.
Tanpa kesehatan mental yang baik, kendali sosial, finansial, atau fisik akan sia-sia. Dikutip dari The Hindustan Times, seiring bertambahnya usia, otak pun menyusut. Ketika volume otak berkurang, beberapa sel saraf kehilangan koneksinya.
Penurunan kognitif ringan sering dialami yang lebih sering mengalami lupa, dikenal sebagai penuaan kognitif normal dan biasanya tidak mempengaruhi kualitas hidup. Faktor genetik, pilihan gaya hidup, dan lingkungan juga berperan dalam kondisi kesehatan mental di usia tua. Menurut dokter saraf Srinivas Rao, tanda-tanda ini menunjukkan penuaan namun bukan berarti tanda demensia.
“Ketika terjadi kehilangan memori yang signifikan pada lansia, penyebabnya biasanya bukan usia tetapi gangguan organik, kerusakan otak, atau penyakit neurologis,” ujarnya. Berikut beberapa keterampilan untuk menjaga kewaspadaan mental seiring bertambahnya usia.
Kebugaran fisik sangat penting di segala usia, terutama
di masa tua
Demensia sering kali disebabkan tekanan darah tinggi. Tetap
aktif membantu aliran darah ke otak dan mengurangi risiko
hipertensi.
Terapkan pola makan sehat
Biasakan makan dengan penuh kesadaran. Hindari makanan
berlemak, olahan, dan bergula untuk mencegah penumpukan
kolesterol. Nutrisi yang direkomendasikan untuk kesehatan otak
meliputi antioksidan, vitamin, dan flavonoid. Makanan yang baik
untuk otak misalnya brokoli, alpukat, ikan berlemak, cokelat
hitam, buah beri, dan kacang-kacangan.
Vitamin B12 sangat penting untuk mengontrol penyusutan
Karena vitamin ini sebagian besar ditemukan pada ikan, daging,
telur, dan produk susu, vegetarian yang mengandalkan makanan
berbasis tumbuhan mungkin perlu suplemen B12.
Jalan pagi dan berjemur
Vitamin D terbentuk melalui paparan sinar UV pada kulit.
Manfaat vitamin D tak hanya untuk kesehatan tulang karena juga
melindungi otak.
Kurangi merokok dan minum alkohol
Jika sudah berusia 50-an, berhenti merokok dan batasi minum
alkohol. Setelah usia 60-an, hentikan sepenuhnya. Kedua
kebiasaan ini dapat memengaruhi fungsi kognitif.
Pilih permainan otak
Rangsang otak dengan permainan seperti teka-teki silang,
sudoku, permainan kartu, membaca, dan mempelajari keterampilan
baru. Rasa ingin tahu untuk terus belajar dapat menjaga pikiran
tetap waspada. Berinteraksi dengan generasi muda atau berbagi
keahlian juga membantu tetap aktif secara mental.
Lakukan hobi yang dulu tertunda
Penyebabnya bisa tanggung jawab keluarga atau pekerjaan.
Misalnya hobi berkebun, melukis, seni, musik, atau menari.
Lakukan aktivitas yang membuat bahagia dan tetap sibuk.
Belajar bahasa baru
Kemampuan bilingual terbukti mendukung memori yang lebih baik.
Meditasi
Ini adalah cara terbaik untuk menjaga pikiran tetap tenang
dalam tubuh yang sehat. Meditasi membantu memperlambat
pernapasan dan mengurangi stres serta kecemasan.
Perhatikan efek obat-obatan pada otak
Beberapa obat dapat menyebabkan kantuk, halusinasi, kehilangan
memori, dan kebingungan. Konsultasikan dengan dokter sebelum
minum obat untuk penyakit fisik.