BREN Berpotensi Masuk Indeks MSCI, Saham UNVR dan IKNP Justru Terancam Terdepak

Emiten orang terkaya nomor satu di Indonesia Prajogo Pangestu melalui PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dikabarkan akan masuk indeks MSCI pada Februari 2025, memberi dampak besar pada transaksi.

BREN Berpotensi Masuk Indeks MSCI, Saham UNVR dan IKNP Justru Terancam Terdepak

PT Barito Renewables Energy Tbk (), emiten yang dimiliki oleh orang terkaya di Indonesia, Prajogo Pangestu, diproyeksikan akan masuk ke dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI). Pengumuman rebalancing indeks MSCI akan dilakukan pada 11 Februari 2025, dan hasilnya efektif berlaku mulai 3 Maret 2025.

Indeks MSCI adalah indeks yang dirancang oleh Morgan Stanley Capital International untuk mencerminkan pergerakan harga saham dalam berbagai kategori, termasuk emiten di negara maju dan berkembang. Contohnya, MSCI AC World Index mencakup pergerakan harga di kedua kategori tersebut.

Menurut Financial Advisor Sucor Sekuritas, Danika Augusta Sari, ada dua emiten milik orang terkaya Indonesia yang berpeluang masuk MSCI, yakni PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) dan BREN. Namun, peluang terbesar dimiliki oleh BREN.

“Saya melihatnya baru BREN yang bakalan masuk MSCI,” ujar Danika saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/1).

Pada perdagangan Rabu (22/1), saham BREN ditutup di level Rp 9.850 per saham, dengan nilai transaksi Rp 249,23 miliar, volume perdagangan 25,08 juta, dan kapitalisasi pasar mencapai Rp 1.317 triliun. Dalam seminggu terakhir, saham BREN menguat 8,54% dan melesat 43,27% dalam tiga bulan terakhir.

Mayoritas saham BREN dimiliki oleh PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan kepemilikan 64,66% atau setara 86,51 miliar saham. Pemegang saham utama lainnya adalah Green Energy Pte. Ltd. dengan 23,6% saham atau sekitar 31,57 miliar saham. Saham publik mencapai 11,63% atau 15,56 miliar saham, sementara Prajogo Pangestu memiliki 0,098% saham, setara 130,88 juta saham.

Berdasarkan MSCI Preview oleh Verdhana Sekuritas, tiga emiten berpotensi masuk MSCI, yaitu BREN, CUAN, dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

Untuk memenuhi kriteria MSCI, BREN membutuhkan harga saham di atas Rp 11.100 dengan free float sebesar 3%. CUAN harus mencapai level saham lebih dari Rp 14.700 mengingat free float-nya sebesar 15%, sementara BRMS berpeluang masuk jika harga saham melampaui Rp 485 dengan free float sebesar 35%.

Emiten yang Bakal Didepak dari MSCI

Verdhana Sekuritas juga memproyeksikan tiga saham yang mungkin keluar dari MSCI, yaitu PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

"Saham UNVR diperkirakan akan keluar dengan estimasi aliran keluar (outflow) sebesar US$ 52 juta atau setara 17 hari rata-rata nilai perdagangan harian (ADTV)," tulis analisis Verdhana Sekuritas dikutip Rabu (22/1).

INKP berpotensi dikeluarkan jika harga saham terus di bawah Rp 7.450, dengan estimasi outflow US$ 74 juta atau 26 hari ADTV. MDKA kemungkinan besar keluar jika harga saham tidak melebihi Rp 1.600, dengan potensi outflow sebesar US$ 75,6 juta atau setara 12 hari ADTV.

Verdhana Sekuritas menekankan bahwa fluktuasi harga saham akan sangat menentukan hasil akhir dari rebalancing MSCI ini.