Perbatasan Dibuka, Ratusan Truk Bantuan Antre Masuk Gaza di Hari Pertama Gencatan Senjata
Ratusan truk bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza pasca Hamas dan Israel sepakat melaksanakan gencatan senjata hari pertama dimulai Minggu (19/1)
TRIBUNNEWS.COM – Ratusan truk bantuan kemanusiaan memasuki Jalur melalui penyeberangan Rafah pasca dan melaksanakan hari pertama.
Adapun sebanyak 330 truk bantuan, termasuk 20 truk bahan bakar dilaporkan masuk ke melalui titik-titik perbatasan Al-Auja dan Kerem Shalom yang dikendalikan .
"Sejak Ahad pagi, 552 truk pembawa bantuan kemanusiaan telah memasuki , termasuk 242 truk bantuan yang dialokasikan untuk bagian utara Jalur ," demikian keterangan sumber kementerian dalam negeri .
Tak hanya mengangkut bantuan pangan, mengutip dari Anadolu, truk kemanusian yang masuk juga turut membawa bahan bakar, serta berbagai pasokan alat medis.
Untuk mempercepat masuknya bantuan ke wilayah , pemerintah Mesir turut membuka wilayah perbatasan yang menghubungkan daerah kantong yang dilanda perang itu dengan Mesir.
Dengan dibukanya jalur tersebut, kini barisan truk-truk yang membawa bantuan kemanusiaan bisa menyeberang ke perbatasan Rafah untuk memasuki Jalur ,
Langkah serupa juga dilakukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menyampaikan bahwa mobil truk pengangkut bantuan kemanusiaan telah tiba di Jalur , Palestina usai antara dengan dimulai.
"Truk pertama mulai memasuki [Wilayah ] kata Pejabat bantuan PBB Jonathan Whittall mengutip AFP.
PBB sendiri belum memberikan info secara rinci lewat jalur mana bantuan kemanusiaan tersebut memasuki .
Namun, salah satu sumber anonim dari Mesir menyebut sebanyak 197 truk bantuan dan lima truk bahan bakar masuk lewat penyeberangan Kerem Shalom antara dan serta Nitzana yang berada di antara Mesir dan .
Adapun bantuan ini masuk setelah 15 bulan terakhir wilayah Gaza dilanda krisis kemanusiaan dan kehancuran.
Baca juga:
Pengungsi Palestina Balik Kampung
Selain masuknya akses bantuan kemanusia, pasca kesepakatan gencatan dimulai Pasukan dilaporkan mundur dari kota Rafah menuju ke zona penyangga di .
Momen ini kemudian dimanfaatkan pengungsi Palestina untuk bisa kembali ke rumah mereka.
Wartawan AFP melihat warga Palestina bepergian dengan truk, kereta keledai, dan berjalan kaki kembali ke rumah mereka melalui wilayah yang hancur, terutama di bagian utara wilayah Palestina.